picture taken from om google
Ketika dihadapkan dengan kondisi tanggung jawab yang menumpuk dan segala macam amanah yang membludak di pundak, tentu saja akan dihadapi dengan rasa bahagia yang meletup-letup bernama semangat jika kondisi diri kita mampu, fit, mendukung dari segi material hingga non material. Namun, jika sebaliknya? Maka, otak pun akan memerintahkan untuk memencet tombol “NO” yang mengakibatkan seluruh otot tubuh tercerabuti satu persatu, lemas, malas bahkan drop!
Sesungguhnya yang kedua merupakan kondisi dimana aku dihadapkan kini. Ketidak berdayaanku memikul tanggung jawab (dalam kondisi aku seperti ini) yang teramat berat menjadikan otak ini full dari segala duri-duri yang sering sekali memenuhi pikiran, hingga rasanya sakit. Tak ingin dipikirkan, namun tetap saja selalu terlintas dan berpikir keras, how to solve this problem?
Yang ku temui ketika kepayahan adalah mengadu sepenuhnya pada yang tak pernah tidur. Sehingga Ia akan siap memperhatikan kapanpun aku mencurahkan segalanya, semauku, sesukaku. Satu hal yang ku pahami bahwa kalamnya selalu benar yaitu bersama kesulitan ada kemudahan, berulang kali diulang dalam Alam Nasyrah ayat 5 dan 6. Satu kesulitan dan dua kemudahan, adalah anugerah terindah yang tak kita sadari sebelumnya. Dan aku menemukan sebuah kunci bahwa sebenarnya aku ini istimewa (setidaknya itu akan membuat mindset ku berubah). Semacam sebuah sugesti bahwa “Aku Bisa!” menyemangati diri sendiri.
Karena apapun yang telah Allah pikulkan dipundak kita benar-benar sesuai dengan kemampuan kita. Tak percaya? Harus donk! (maksa)
Dan pada akhirnya dengan kepercayaan diri seperti itu, aku mampu menyekolahkan adik ku yang membutuhkan banyak materi. Secara financial, aku tidak bisa dikatakan kaya, namun tak dipungkiri SMP tempat adik ku belajar kini memerlukan buanyaaaak dana. Dan sekali lagi, aku tekankan pada diri bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, sesudah kesulitan ada kemudahan… yang ku bisa hanya berusaha, selebihnya ada DIA yang menentukan segalanya.
Menakjubkan!
picture taken from http://sigitbayuanggoro.blogspot.com
P.S : kepada teman-temanku yang tak pernah lelah berjuang untuk keluarga, kali ini maaf, aku benar-benar tak bisa membantu kalian. Bukan karena aku tak peduli, melainkan ada yang lebih harus aku prioritaskan, mohon mengerti dan maaf yang tak terhingga.
mantap...apa kabar jeng?
ReplyDeleteBaik, Alhamdulillah mba... Sooo miss U *hug
Delete