Sebuah cerita tentang seorang yang bangun tidur dan merenungkan tentang kunci sukses hidupnya..
Jendela kamar bilang : “Lihatlah dunia di luar!”
Langit-lagint kamar juga berkata : “Bercita-citalah setinggi mungkin!”
Jam dinding berdetak : “Setiap menit itu berharga!”
Cermin bergumam : “Berkacalah sebelum bertindak!”
Kalender berbicara : “Jangan menunda sampai besok!”
Pintu pun berteriak : “Bukalah hidupmu dengan semangat dan bergeraklah!”
Tapi, yang wajib diperhatikan adalah pesan bijak permadani lantai : “Bersujudlah dan berdo’lah kepada-Nya!”
***
Jika dibayangkan secara logis, pasti kita akan ketakutakan dengan nada sms tersebut. Jendela, langit-langit, jam dinding, cermin, kalender dan pintu berbicara? Oh, tidaaak!!! Horror sekali…
Namun, Subhanallah… malam-malam sms itu menggetarkan hati dan pikirku. Aku jadi semakin merenungi diri bahwa apakah aku telah benar-benar istiqamah dengan shalat malamku? Rasanya, ingin menjerit, ketika membandingkan antara masaku di SMK dengan masaku kini.
Dulu, ketika aku SMK rasanya setiap disepertiga malam aku menangis sesenggukan takut Allah tak ridho padaku, menangisi diri yang sering kealfaan. Dan ku dapatkan kesejukan dan kedamaian, tiba-tiba saja hatiku menjadi lapang bukan main.
Namun kini? Untuk bangun malampun susahnya minta ampun, seminggu paling hanya 4 kali, selebihnya? Aku terbangun pada saat adzan subuh. masyaAllah, memuakkannya bukan main! terkadang aku menampar diriku sendiri, sebagai hukuman tak istiqomahnya diri.
Dan well, menurut kalian, apa sih penyebabnya? Apakah semakin bertambah usia maka semakin tak bisa mengontrol diri?
Mungkin ini yang selalu menjadi dalihku :
1. Kerja, tahu sendiri kan pulang kerja jam 5 sore?
2. Kuliah. Sepulang kerja langsung berangkat kuliah sampai jam 21.30, terkadang lebih karena diskusi ini itu dengan teman-temanku.
3. Deadline Nulis (heh? Apakah ini menjadi alasan juga?)
4. Yang ketiganya tersebut menghasilkan sama dengan capek, lelah dan konco-konconya.
4. Yang ketiganya tersebut menghasilkan sama dengan capek, lelah dan konco-konconya.
CUKUP SHINE!!!
Itu bukan dalih atau alasan untuk membenarkan diri!
Yuk, mulai saat ini berbenah diri dan berazzam sekuatnya untuk menjaga istiqamah diri, terutama istiqamah pada amalan-amalan sunah unggulan seperti shalat di sepertiga malam-Nya…
Qiyamul lail adalah sekolah ruhani yang mengajari kita menangisi diri, mengajak kita pada kekhusuan yang dalam, dan memberi semangat setelahnya lemah!
Ya Muqalibal Qulub… Tsabit Qalbi ‘Ala dinnika wa Tha’atik, aamiin ya Rabb…
***Frenz Fillah yang super sibuk tapi tetap bisa istiqamah, ajari aku untuk TAWAZUN dan ISTIQAMAH! Mau yaaa... :)
No comments