Bismillah…
Taken from Mbah Google |
Entah kenapa aku merasa menohok saat kebanyakan teman kampusku memanggilku dengan sebutan “Sombong!”
Terserah konteksnya bagaimana, serius, becanda, setengah becanda atau setengah serius, yang jelas aku ga suka dipanggil demikian!
Emosiku menaik entah ke grade berapa. Lebih tepatnya darahku meninggi (walaupun aku tak berbakat memiliki darah tinggi)
Ok! Mungkin mereka bilang aku sombong karena aku jutek? Ya, ku akui, aku adalah orang yang cuek dan juteknya ga ketulungan. Terserah mau panggil aku jutek atau cuek, it’s no problem, namun ketika teman-temanku yang tak tahu aku kenapa harus memutuskan untuk kemudian memanggilku dengan sebutan itu! Sure, I hate that!
Kenapa sih Shine kok bisa dipanggil sombong!
Berikut alasan mereka :
“Huh, sombong sekarang mah! Ga pernah maen.”
“Sombong ga pernah gabung sama kita-kita lagi!”
“Kemana ajah? Sombong ya sekarang.”
Grrrr!!! Hal yang sangat aku benci.
Apa yang harus disombongkan dari seorang Shine? Ilmu? Amal? Dan apa??? Aku tak habis pikir! Sementara semua yang ku miliki hanya titipan dari Allah. Dia lah yang menguasai segalanya.
Ilmu – seupil
Harta – ga punya
Tampang – pas-pasan (pas Alhamdulillah nya tuh cantik, wahahaha… PD binti narsis)
Jabatan – apalagi…
Apa?
Apa?
Dan apaaaaaaaaaa cobaaaa??? *nangis dua galon*
Kenapa juga harus ga suka dibilang sombong? Pertama ya itu tadi, semuanya milik Allah dan ga ada yang musti aku sombongkan. Kedua mungkin, kita sudah lama mengenal kesombongan dan kecongkakan yang dipetik dari sejarah. Contoh yang paling kita kenal kesombongan iblis ketika diperintahkan oleh Allah untuk bersujud pada nabi Adam dan karena perbuatannya yang membantah itulah maka ia dikenal dengan kesombongannya.
“Dan ketika Kami memerintahkan kepada Malaikat untuk bersujud kepada adam maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al Baqarah : 34)
Lalu, fir’aun? Kalian tahu? Bagaimana ia begitu sombongnya mengaku Tuhan? Benar-benar sombong!!! Geraaam aku mendapat kisahnya!!! Dan masih banyak lagi kesombongan yang dikisahkan dalam sejarah yang buat aku geram sendiri.
“Dikatakan kepada mereka, masukilah pintu-pintu neraka jahanam itu dan kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahanam adalah seburuk-buruk tempat bagi orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az Zumar : 72)
Kemudian ketika aku dipanggil atau dikatain “sombong”? masihkah aku bisa terima? Sama aja dunk aku dengan contoh2 tersebut? Naudzubillah tsuma naudzubillah… Sorry, aku ga terima!!! That’s why, aku ga suka atau malah benci dibilang sombong! T.T
Seorang bijak mengatakan "Kesombongan adalah pakaian milik Allah Swt karena tidak ada lagi yang lebih tinggi, lebih hebat, lebih kaya, lebih berkuasa dari Allah. Jika seorang anak Adam berlaku sombong berarti ia memakai pakaian Allah, jika ia memakai pakaian Allah ia akan hancur, sebab apa yang dimiliki oleh manusia hanya sebatas mata memandang, sedangkan milik Allah seluas langit dan bumi, yang lahir maupun yang bathin, kekuasaan tanpa batas."
Memang ku akui, aku tak lihai untuk berhai-hai ria atau pura-pura ramah di depan orang yang aku sendiri tak ada kecocokan hati. Aku pilih-pilih? Ya, mungkin…
Anehnya yang mengatakan seperti itu adalah orang-orang yang sama sekali tak pernah dekat denganku, hanya sekedar kenal tampang, terus lupa dech tuh siapa namanya. Karena memang, aku tipe orang yang tak pintar menampung nama-nama yang hanya kenal sepintas. jadi, ketika orang memanggil namaku, aku kebingungan sendiri untuk menyebut namanya. Itu kali ya, yang membuat mereka berani mengataiku “sombong!” huuuuuuuuuuh menyebalkan!!!
Dan herannya, tibang menjawab pertanyaan dosen dan mendeklarasikan pemikiranku saja, aku dicap sombong. Ya Allah,,,pengen nangis Bombay rasanya (tragedi semester 1 – 3)
Terus aku harus bagaimana?
Makanya, kini mungkin untuk mengurangi penyebutan tersebut, aku jarang berkoar di depan kelas, males kalau ujungnya harus dikatain sombong lagi….
Kalau dikatain autis masih mending, tapi jika dikatain sombong, jangan haraaap aku akan terima penyebutan yang seperti itu!
So please, don’t call me like that…
Jika tidak! Antum – Ana, Khatam!!! :P
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung.” [QS. Al Israa : 37].
jadi bahan renungan saja ;D
ReplyDeletebetul maaas ^.^
ReplyDelete