Bismillah…
Ketika menunggui si beaty ke salon (service motor .pen), tak tanggung-tanggung aku menungguinya hampir 3 jam. Kebayang kan menunggu tiga jam? MENUNGGU! Bukankah semua orang juga setuju, jika menunggu adalah hal yang menyebalkan?
My Home is calling…
Ku angkat… Daaan :
“Si Vina ulang tahun lho Nur… Nanti siang syukuran, ada pengajian di Rumah.” Bapakku bercuap.
Aku? Gubrak! Serasa ingin pingsan mendengar kabar tersebut.
“Ahahaha… Benarkah? Deuh meuni curigih, pake dirayakeun sagala…” Kataku ngiri…
“Tau tuh ibu bapaknya yg pengen tapi Cuma pengajian kok, syukuran doank.” Katanya lagi…
Ya ampun, jadi pengen ketawa guling-guling. Kenapa? Karena seumur hidup yang namanya aku ga pernah tuh syukuran milad aka ultah. Boro-boro dirayain, diinget pun ga! Huhu… malang nian nasibku *nangis dipojok bengkel*
Oya, Vina itu keponakanku, Dia lucu, cantik dan menggemaskan. Tepat 15 Oktober 2011, ia berusia 1 tahun. Jika mengingat pas lahirnya ia kedunia sungguh sangat mengocok perut.
Masa seolah-olah kebetulan, jika aku mendekatinya dan hendak menggendongnya seketika responnya malah ‘brat-bret-brot’, kentut seenaknya dan kemudian ‘eo’… huhu… ngeledek ini mah! Lagi-lagi aku ditertawakan! Huuuh… manyun dech.
Setelah itu, Ibuku bercerita tentang kakak iparku ketika melahirkan.
Kakak ku marah2 karena si isterinya ga bisa ngeden. "Ayooo cepetan ngeden kayak orang mau ee!"
dan respon si isteri bukannya ngeden malah gelembungin pipi o~0~o
haha… kali ini aku yang malah tertawa, ngebayangi kakak iparku gelembungin pipi…
Finally, Bapak ku bilang : “Makanya jangan mau nikah, sakit tahu! nanti z nikahnya klo dah gede” Si aku? Melongo kayak kebo bego sambil bergumam dalam hati… “Ich... apa coba? GJ!” :p
Dan tiba-tiba adek ku yang baru kelas 6 SD berkata : “Bohong teh… Nikah kan sunnah Rasul!” So swiiiittt… So bijak beud!
“Betul Na! setujuuuu!!!” Aku dan adik ku tos, meledek bapak. Haha…
Respon bapak?
“Halah, nikah aja tahu sunah Rasul, buku hafalan shalat delisa dari bulan ramadhan mah belum tamat-tamat bacanya!” Bapak menyindir adik ku…
Toweeew!
Aku Vina Awaliyah |
Versi Jilbab |
Ga kerasa ya, kau sudah 1 tahun vinaaaa… Bibi kangeeen sama Vina, huhu… 1 bulan ga pulkam berasa ratusan tahun *lebay!*
***
Dan ketika itu pula aku lebih memilih menghabiskan waktu menunggu si nona beaty dengan membaca koran, kadang nonton tv, kadang makan cemilan dan minum teh botol so**o. karena memang tidak ada aktivitas lain yang bisa dilakukan. Niatnya sih pengen bawa laptop supaya bisa ketak-ketik, tapi masa iya gitu lho ke bengkel bawa laptop, duuuh, kesannya gimaaa gitu (tapi lain kali mesti dicoba nih, supaya bisa ngerasain sensasinya, hehe).
Yang bikin aku ngakak pas baca koran adalah dikabarkan bahwa seorang pelajar berniat bunuh diri karena menunggak SPP dan melakukan niatnya itu dengan terjun bebas di atas flyover. Dan ketika terjatuh, hampir sedikit lagi tertabrak bus mayasari, untungnya seorang tukang ojeg menghentikan bus mayasari tersebut. dan korban dilarikan ke rumah sakit. Niatnya bunuh diri eh malah terselamatkan, wuahahaha… kan gokil abiiss… Dan yang membuat hati kecilku bersimpati adalah tunggakan SPP-nya itu lho, huaaaah pengen nangis tujuh galon. Ya Allah hanya gara-gara SPP? Dan begonya kenapa bunuh diri di atas flyover yak? Setinggi-tingginya flyover jika terjatuh, paling patah tulang. Owh, mungkin maksudnya supaya terlindes hilir mudik kendaraan kali ya? Pengen mati kok merepotkan banyak orang kesannya. Kenapa ga sekalian digedung menjulang tinggi gitu, supaya drastis ceritanya. *hiyaaat Dziiigh!!!*
Hmmm, jika dengar kata menunggak SPP, jadi teringat masa lalu. Tahukah kawan, dulu, dulu ketika aku SMK pernah menunggak juga bayaran SPP *mulai merembes air mata* Ortuku ga bisa bayar, ingin rasanya ku pergi ke hutan, lalu teriakku, ku pergi ke gunung kemudian sesenggukanku dan ku pergi ke laut, kemudian keceburku *melankolis*
Tsaaah *menyeka air mata*
Kondisinya tak jauh beda dengan pelajar yang ingin bunuh diri ini, kawan. Ya sama saja. Namun, yang menjadi pembeda mungkin lingkungan sekelilingku dan sekelilingnya. Ketika itu, kondisi sepayah apapun, aku masih bisa berdiri tegak karena ada orang-orang special yang Allah turunkan untuk ku, untuk menguatkanku dan menyemangatiku. Jika boleh beranalisa bisa saja ia nekad bunuh diri karena lingkungan yang tak mendukungnya, tak mensupport-nya. Akhirnya prustasi lalu bunuh diri.
Semalu-malunya menunggak SPP gitu lho, lebih malu ketika harus prustasi. Aku sih yang emang TEGAR alias Teu Gableg Kaera (Ga punya malu), enjoy ajah menjalani sekolah dengan kondisi SPP nunggak, udah gitu maluuu bangeet dibawa ke ruang BP untuk dinasehati, ampuun dah gue kagak pernah nyalib duit ortu kaleee pak… Emang beneran kagak ada, mau gimana?
“Kalau minggu depan kamu ga bayar, bisa-bisa kamu ga ikut UAN, Nur’aeni.” Katanya dengan tatapan iba.
“Ya pak, saya paham. Tapi mau gimana pak? Ortu saya lagi ga punya.”
“Kenapa ga coba pake beasiswa dari English debat yang kemaren ajah?” Katanya enteng bangeeet. Pengen banget tuh gue pentung pala botaknya.
“Hehe… Abis buat makan sehari-hari pak. Bapak tau sendirilah saya disini ngekos.” Kataku lagi dengan agak esmosi.
“Ya sudah, bapak percaya sama kamu. Tapi tolong sampaikan pesan ini sama Ibu-Bapak kamu ya…”
Aku pun keluar dengan kondisi limbung, seolah langit runtuh mengenai kepalaku dan bintang-bintang bertaburan dikepalaku. Ku pergi ke WC, lalu nangis dipojokan *lebay*
Teman-temanku pun melihatku dengan tatapan yang tak bersahabat, hiiiiiksss… Berasa dilecehkan, berasa dihakimi dan berasa menjadi orang miskin sedunia. Ya Allah, pengen nangiiiisss… Namun, ya, Allah selalu menyuguhkan orang pilihannya untuk ku bersandar, mereka mengulurkan tangannya, menyediakan bahunya bahkan mengusap air mataku, membuatku benar-benar tegar menghadapi semua.
Dan aku justru merasa iba terhadap si pelajar malang itu. Kasihannya… Sudah hidup susah, eh mati ingin mengenaskan pula. Hanya bisa berdo’a, semoga dengan diberikannya ia kesempatan untuk hidup maka ia akan mengambil hikmah dan lebih baik menjalani hidup. Tong cengeng ah jang, tenang weh da hirup mah ngan ukur sementara! *Nyunda*
***
Setelah selesai menunggui si beaty, aku pulang ke kosan. Sholat, buka laptop dan menanak nasi. Jepret! Tanda nasi sudah matang. aku buka-buka lemari makanan, kosong melompong, hanya ada sirup yang tersisa. Ketika mengubrak-ngabrik, taraaaam munculah sesosok yang diharapkan! Mieeeeeeeeee, yupz, indomiiiee seleramuuu… aku pun masak air dan menenggelamkan si mie. Masuk lagi ke kamar, banyaaak sekali sms dari teman kampus, menanyai tugas. Oalaah, mereka pada ga nyatet apa ya? Atau piye sih sebenernya? Bangkrut nih pulsa, huhu… Aku pun sibuk membalas SMS. Mau nulis, nit nit nit… lagi dan lagi… hingga akhirnya Bletuk… Bletuk!! Aku terperanjak, apaan tuh? Beberapa saat kemudian, Ya Allah miekuuuu… Aku pun lari sekuat tenaga menyerbu dapur, huaaaaaaaaaaaaaah, mienya gosoooong!!! Bagaimana ini? Mana pancinya gosong pula, bisa-bisa kena damprat si ibu kosan ni, huhu…
Panci : Kau telah membuat hatiku gosong, shine!!! |
Baru pertama kali masak mie gosong, hiks… Setelah dipikir, ah, masih bagus ini akhirnya aku tiriskan ke piring dan hasilnya seperti ini…
Nempeeeeel |
Ku campur mieku malang, mieku sayang dengan dua centong nasi. Ku aduk-aduk dan haaap!!! Ku santap dengan semangat 45, hanya memerlukan waktu 5 menit, piring itu telah bersiiiih seperti semula, wkwkwk *mengerikan!*
***
Sorenya ketika aku browsing-browsing, membuka blog, twitter daaaaaaaan FB (dengan nada seoktaf lebih rendah), Eh tunggu, jangan salah paham! Aku membukannya hanya untuk posting Persyaratan Audisi Penjaga Hati ajah kok, tak lebih. Lebihnya mungkin hanya ganti PP, setelah itu kabuuuur, walau notification mencapai 167 dan pertemanan berapa ya? Lupa! Ya gitu dech.
Pas bertandang ke blog mas Asop, ia men-show up gantungan kucinya yang dari Jepang. Dibawah nya terdapat pesan intinya begini : “Ini gantungan kunciku, mana gantungan mu?”
Akhirnya, aku komen, bahwa besok (yaitu sekarang), aku posting foto-foto gantungan kunciku. Dan inilaaah :
Gantungan Qur'an : Be Unique dan Oleh2 Pangandaran |
***
Malamnya, malam minggu. Nyanyi dulu ah, malam minggu malamnya para remaja (lho kok malah darah muda?)
Selepas pulang kuliah, aku berencana makan bareng si ocay.
“Mau kemana cy?” kataku.
“Kemana ajah hayuk…”
“Ah elaaah, jangan terserah aku mulu duuunk.” Kataku dengan manyun.
“Ya itu kan berarti saking sayangnya ocy sama Nuy.” Katanya membela diri.
“Ya udah dech, kita cari dijalan, aku Cuma modal 5ribu nih ya…”
Kemudian kita pun mengawang…. Kemana ya cari makan yang murah, enak, halal dan bergizi di Bekasi ini? Masa harus bakso lagi? Ogah ah, bisa cacingan aku kekurangan gizi. Denting hatiku. Setelah lihat kanan-kiri okey, kita pun memutuskan untuk masuk café oregano. Duh, gayannya udah kayak punya duit lebih ajah, ahahaha…
“Mau beli apaan cy, aku masih kenyang tadi makan somay di kampus?” *Ngeles*
“Ocy juga tadi makan bakso di kantor jam 3, jadi masih kenyang.”
“Emmm, ngeles tuuuh.” Aku meledeknya…
Ya, akhirnya kita Cuma beli pop ice rasa alpuket dan melon plus float dan ice cream diatasnya. Harganya? 4ribu, lumayan kaaan? :D
“Diminum disini ajah ya Nuy.”Katanya…
“Bwahahaha… Ga malu emang? Terus makannya apaan?”
“Ga usah, kita ambil kerupuk ajah tuh…” Dasar otak gratisan. Kerupuk aja masih diembat juga. Ya, karena kerupuk disana gratiiis, akhirnya mau ga mau aku menerima paksaan ocy, ahaha… peace Cy.
Semua mata memandang. Kontras banget, orang-orang pada beli makanan dengan pendampingnya yaitu minuman, sementara kita? Makannya krupuk dengan minuman ya itu tadi, wkwkwk… Gemes dech liatnya. Sayang ga ada kamera, huhu…
Ketika melakukan pembayaran. Si ochy shock.
“Kenapa cy?” Dengan nada watir.
“Harganya ternyata 6ribu…” Tampang mengkhawtirkan.
“Owh, mungkin karena ditambah ice cream kali diatasnya ya?”
“Iya kali ya… Tau gitu, tadi mending beli yang ekspresso… Nuy kurang seribu ya ke ochy.” Sesalnya. Ahahaha.. Bener-bener dech anak kosan, selalu hitung-hitungan, termasuk aku (nunjuk diri sendiri)
Pelajaran : Jika mau masuk café, usahakan duit ga pas-pasan! :P
***
Setelah kenyang, kembung lebih tepatnya, aku menuju kampus bersama si ochy. Anak-anak badaris sedang bersih-bersih mushola, kabarnya. Ya sudah, daripada malam minggu dihabiskan dengan nonton tv, mending ikutan bersih-bersih.
Datang-datang bikin heboh mushola, sampai kena semprot sama si mas’ul… Huuuusssst, berisik lagi ada yang sholat, katanya. Ckckck… Tang! *Jitak kepala sendiri*
Aku : “Kera Sakti… “ *Nyanyi*
Luve : “Oooy, liat aku, lagi mau terbaaang, harry potter!” Katanya bangga…
Luve : “Oooy, liat aku, lagi mau terbaaang, harry potter!” Katanya bangga…
Aku : "Akan ku musnahkan kau, wahai debu-debu… Jurus angin puyuh kesamber sapuuuu… whuuusss…"
Ocy : "Nuy owh Nuy, Ayo begayaaa…"
Luve : "Pada ngomong ajah lo bauuu!"
Bersih-bersih selesai, kami terpaut pertikaian.
Ketika aku menyebut Badaris. Eh si Luve nyeletuk…
“Kalau Nuy mah Badaris abal-abal.” Katanya dengan watados.
Jleb! Glek! Menohoook T.T
“Fine! Gue ga bakal nginjekin kaki lagi di Badaris. Buat apa toh Cuma dipandang sebelah mata (picek donk Shine?)” Nada sensi. Emang beneran sensi sih. Berasa tersentil gitu lhoo, hoho…
Memang sih aku jaraaaaaaaaaaaaaaang (masih kurang panjang a nya) banget, ikutan agenda badaris, mau gimana lagi, siang kan aku kerja, malamnya kuliah, waktuku benar-benar tersita. Sementara kalian enak banget anak pagi bukan anak malam kuliahnya. *ngeles.*
Tapi bo ya jangan dibawa-bawa napa status abal-abal atau disinggung-singgung masalah gituan. Beneran dech, gue sensi banget kalau disentil masalah kontribusi. Phew.. phew.. phew… sabaaar… sabaaar… dia Cuma becanda kok Shine. Batinku bergemuruh.
Karena memang sudah sensi, eh bocay celetukannya bikin nambah-nambahin sensi. Udah berasa pengen nangis ajah dibawah keran.
“Nuy pengen liat ga foto-foto Luve sama anak-anak bantar gebang?”
“Ga.” Jawabku singkat.
“Ya udah sih biasa ajah, aku udah berusaha ramah tau ga sama kamu!” Dengan nada emosi.
“Kok ngomongnya gitu ve?” Aku kaget. Yang harusnya marah siapa, yang emosi siapa, huhu…
Aku pun lebih memilih diam dan baca-baca madding badaris. Tau ga ding, gue tuh kagak dianggap tau di Badaris ini. Emang gue sadar, gue tau, gue kagak pernah terjun langsung dan menunaikan amanah yang harusnya gue lakuin, tapi bo ya ding gue juga manusia biasa yang perlu adanya lo! Bukankah lo arena buat memotivasi gue, buat rohani gue? Terus gue harus gimana, ding??? *Ngomong sama madding (majalah dinding Badaris)*
Tak lama kemudian…
“Nuy. Nuy marah ya sama ochy?”
“Luve juga ya Nuy udah bikin salah?”
“Ga kok, biasa ajah kali… Aku tahu kalian Cuma becanda kan?”
“Tapi kok tadi kata Nuy Ochy menyebalkan? Ochy minta maaf banget… Ochy ga mau Nuy marah..” Tampang melas.
“Luve juga minta maaf banget.. Kalau perlu luve cium dech kaki Nuy, supaya Nuy mau maafin Luve.” Luve dengan berkaca-kaca *ga tau berkaca-kaca karena minta maaf atau karena kerasukan debu*
“Ahahaha… Apaan sih, pada lebay dech. Emang sih tadi agak menyentil hati, tapi ya sudahlah, aku kan bukan tipe orang pendendam.” Gayaaa beud dah ah si Shine. I like your style, Shine… mmmuaaach… *ahahaha, narsis!*
Akhirnya kita pun berpelukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan! Udah kayak teletubbies, huhu… Maafin ochy ya Nuy, Ochy menarik tanganku dan memelukku, Luve juga… menarik tanganku dan hendak mencium tanganku, oalaaah… kalian ini pada lebaaaay! :P
Hmmm, terkadang ada saja kata yang membuat sakit namun indah pada akhirnya jua. Ya, Semua itu indah jika dibalut dengan The power of ukhuwah.
Senyuuuum teman-teman, agar hari mu lebih ceraaaah!
Senyuuuum teman-teman, agar hari mu lebih ceraaaah!
Salam pramuka! Upz salah, Salam Ukhuwah Fillah… Lillah…
***
Ga nyambung? Memang… Namanya juga gado-gado ^^
hughuhuuhu...menyakiti shine lagi, nyesel beud dah rasanya._bercanda tapi nyakitin-mang ga bakat,,_mudah2_an ga terulang lagi n mudah2_an ga nular dengan nyakitin luve juga-
ReplyDeletelain kali klo ke origano mending nyiapain strategi lagi--mau bawa roti gope_an aja dari warung,hahahah
si vina lucu amat...
ReplyDelete@ochy : berpelukaaaan... big hug :*
ReplyDeleteahaha, roti gope? oh No! memalukan! jangan ngajak2 aku yak klo mau gokil2an di cafe, huhu, hiiiiksss T.T
@mba Fanny : yupiii, unyu sangat ^^
eh.....bukannya yang ngajrin ochy gokil2_an tu kamu shine--????
ReplyDeleteitu foto bertiganya gokil amat mimiknya. hehhee.bawa ke bulan ni yeee. btw, udah aku add linknya ya
ReplyDelete@ochy : wkwkwkwkkwkwk.. iya dech iya, apa2 klo yg ga bener pasti ke aku nunjuknya, hiikkksss *nangis dibawah shower*
ReplyDelete@mba Fanny : Ahahahaha... ngarepnya sih ke bulan, keliling antariksa geto mba :D
Siip, thank you mba'e ^^
hahahaha...nangis mulu ujung2nya,,,mantap dah punya saudara cengeng air matanya siapa tau bisa jadi mutiara-- ochy bisa kaya klo gitu- :D
ReplyDeletebwahahahahaha... tuh kan seneng kan punya saudara kayak aku? makanya bersyukur, udah gitu bisa menghasilkan mutiara pula, banyak2 syukur buuu :P
ReplyDelete