Hallo teman semua… ayo kita sambut… hari baru telah tiba… apa yang ku rasakan, ku ingin engkau tahu dan berbagi bersamaaa *semangat baru*
Ya hari ini, selasa 12 Oktober 2011.
Kalian tahu kawan apa yang terjadi pada hari ini? Tentu saja tidak dan akan ku beritahu.
Seperti rencana sebelumnya yaitu melanjutkan misi menuju daerah terpencil, muara gembong. Desa yang konon masih terisolasi. Awalnya rencana itu bentrok dengan deadline kantor yang tak bisa ditangguhkan barang sebentar saja. Akhirnya kami pun dihadapkan pada dua kondisi yaitu menunggu konfirmasi dariku, jika aku boleh bolos setengah hari maka observasi ini akan jalan dan sebaliknya jika tak ada kesempatan untuk bolos, apa mau dikata.
“Nuy, usahakan setengah hari ya Nuy! Jangan lupakan semangat kita, jika dinanti-nanti, siapa yang tahu besok kita masih hidup.” Sebelum berangkat kerja aku diingatkan oleh Ochy.
“Ok, baiklah…” aku pun mengawang bersama si beaty menuju kantor.
Di kantor, masih berkutat dan dipusingkan dengan story board airfield lighting yang materinya bener-bener mentah, ku coba selesaikan, ndilalah pusing sendiri. Aku tengok kanan-kiri, kok bos besar ga ada ya? Apakah ia bolos masuk kantor? Atau??? Wah, kesempatan ini namanya, naluriku berkata.
Masih dengan ketakutan, aku pun menunggu sampai jam 10 teng. Ochy dan mas’ul sudah berulang kali menanyakan, jadi ga??? Gimana? Namun aku belum memberikan keputusan juga. Yupz, akhirnya setelah bos besar ditunggu-tunggu ga ada, aku beranikan diri izin sama pak HRD.
“Pak, aku izin…” Masang tampang melas.
“Kenapa? Sakit ya?” Katanya dengan nada watir.
“Ga pak, saya mau observasi ke muara gembong.”
“Owh, ya sudah…”
Surprise! Benar-benar ga diduga, izinku di acc secepat itu. Alhamdulillah ya Rabbi…
Aku pun sms kedua temanku : “Yes, Hayuk! Kabuuuuur…”
“Alhamdulillah… Allahu Akbar!!!” Balasan dari si ochy.
Yupz, Alhamdulillah… syukur pertamaku tak terkira.
Ku benahi semua barang-barangku, laptop, tas, jaket, semuanyaaa aku beresin. Meskipun, anak-anak kantor pada rese, kompak ngedo’ain agar bos besar tiba-tiba datang menghalangi kepergianku, huhu… namun lagi-lagi Allah meridhoiku kabur dari kantor menuju kosan untuk menjemput temanku.
Bahagiaaaa bangeeet. Alhamdulillah Allah mempermudah rencana kita.
Setelah tungguin mas’ul yang datangnya sekitar jam 12.30an, kami berangkat dengan bismillah…
Jalannya jauuuuuuuh banget. Benar-benar pertualangan Ninja Hitori dech, mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera bersama teman berpetualaaang… *gunung? Maksud lo?
Si Mas'ul Beraksi |
Melewati rawa-rawa, pesawahan, laut, jalan setapak, naik getek, huaaaaaaaaah, pokoknya seruuu dech.
Sepanjang perjalanan, selalu nanya-nanya dan nanya… Benarlah apa yang dikatakan orang-orang selama ini, aksesnya, masyaAllah… Naudzubillah… *geleng2 kepala. Untungnya, banyak orang-orang berhati emas yang mau menunjukan arah ke muara gembong.
Jalan setapak benar-benar jalan setapak, diapit oleh sungai-sungai yang mengalir, tambak-tambak dan pesawahan. Menakjubkan!
Dua jam telah dilalui, tapi tempat bernama muara gembong itu belum jua kita temui. Phew, hingga pan**t rasanya bagai dipanggang, puanaaas dan kayak lecet-lecet gitu, huhu… kebayang jalannya itu seperti apa? Benar-benar kerikil bebatuan, yang jika kecepatan dinaikan, maka hasilnya seperti itulah T.T
Setelah menemukan rawa-rawa kembali, kesasar beberapa kali. finally gerbong muara gembong mulai terlihat, subhanallah…
Pantaaaiii *teriakku dalam hati*
“Pak Muara gembong kemana ya?” Kataku menanyai warga tambak.
“Ini sudah muara gembong neng. Emang mau pada kemana?” Katanya keheranan
“Rumah warga.” Kata si bocay.
“Rumah keluarga? Keluarga siapa?” Gubrak! Benar-benar salah kuping.
Karena bingung ditanyai ini itu dan tak tahu tujuannya mau kemana. Alih-alih si bocay nyeletuk :
“Ke pantainya kemana ya pak?” Gubrak lagi! Hadeuh, aku benar-benar ga ngerti dech. Maksud lo ke pantai mau ngapain bocaaay??? Hatiku menjerit *lebay
Si bapaknya menjelaskan panjang kali lebar sama dengan luas. Herannya, ketika kita menanyakan alamat pada salah satu warga, pasti dech tuh yang lain pada heboh ikut-ikutan menjelaskan. Ya ampuuun, yang ditanya satu yang jawab rombongan, bingung-bingung dech otakku -_-
Kami pun melarikan diri, kabuuur sesuka yang bawa motor. Pas pemberangkatan si bocay yang mengendarai. Melarikan diri jauuuh banget dari tempat tambak. Kami lihat sekeliling, warga-warganya sudah bagus kok terkondisikan. Banyak sekolahan pula. Jadi kalo selama ini banyak yang bilang daerahnya terisolasi, wah salah besar, mungkin penekanan kata terisolasi lebih tepatnya pada akses jalannya yang sulit dan parah kali ya.
“Cy, mau kemana sih? Apa ga sebaiknya kita cari lurah dulu ajah?” Kataku saking sudah merasa panaaas tak tertahankan, akibat duduk di jok si beaty terlalu lama.
“Ya, kita cari.” Kami lihat sekeliling dan mas’ul pun menginstruksi kita untuk rehat sejenak.
Kami rehat tepat disaung kecil yang ada getek pula untuk menyambungkan desa abu bakar harun dan sakil. Ku lihat ada si bapak tua dan bapak pekerja getek.
Kami Tanya-tanya tentang desa muara gembong. Diketahui bahwa kita tersesat, karena pantai dan warga yang kami tuju bukanlah berada disitu melainkan arah sebaliknya. Adzan ashar menggema, mas’ul langsung menuju mesjid terdekat, lucu, ketika si bapak tuanya diajak sholat, jawabnya apa coba?
“Owh, saya sudah tadi.” Katanya dengan nada polos. Wuahahahaha… aku ngakak dalam hati eh tapi si bocay malah ngakak terus terang. Paraaaah! Astagfirullah...
Seling disela-sela pertanyaan, kita menanyakan berapa penghasilan si bapak yang pekerja getek itu, tahukah? Penghasilannya per hari mencapai 100rb, kalikan saja sebulan berarti 3juta dunk ya? Lumayan kan? Tahu gitu, mending aku jadi pegawai getek ajah dah disitu, denting hati kecilku :D, yaiyalah secara ga make pusing2 mikir, wkwkwk *dodol!
Selesai sholat, kami pamitan dengan si bapak tua dan bapak pekerja getek. Perpisahan, hiks… hiks… semoga kita bertemua kembali ya pak, huhu…
Berangkatlah kami menuju rumah lurah. Yang ternyata perjalanan kesana bisa sampai 1 jam, benar-benar jauuuh, entahlah rasanya ingin pulang saja, tapi masa iya kesini sia-sia? Tak mendapatkan hasil apapun. Akhirnya dengan peluh, keringat segede-gede jagung, badan yang udah ringsek dan otak kusut, kami melanjutkan siapa tahu bisa menemukan titik temu disuatu tempat.
“Cy, sepertinya memang sudah terkondisikan. Buktinya tuh liat, anak-anaknya pada baju muslim dan koko, hayuk ah pulang, kita cari daerah lain saja. Aku ada kuliah jam 5…” Keluhku.
“Iya ya nuy, ya sudah ayo kita pulang.” Kami pun membelokkan motor di depan rumah warga, kini giliranku yang mengendarai. Si mas’ul ikut-ikutan berbelok.
“Eh, sebentar ocy Tanya dulu sama si Ibu.” Ia melihat ada ibu-ibu di rumah yang kita parkiri.
“Disitu tuh neng.” Tiba-tiba saja si ibu itu menunjukan sebuah rumah yang hanya kehalang oleh dua rumah saja.
“Rumahnya yang warna ungu.” Katanya lagi. Niatan pulang pun diurungkan. Sayang kan kalau pulang tak membawa hasil. Ya sudah, kita pun menuju rumah yang diinstruksi.
Dan hap! Benar sekali. Disitu terdapat banyak anak yang mempersiapkan diri untuk mengaji. Aku dan ochy menghampiri mereka.
“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikumusalam…” Mereka menjawab dengan kompak, mereka menyalami tangan kami. Subhanallah… anak sholeh :)
Masuk pada rumah yang lebih tepat dipanggil saung, kami mencari-cari pengajarnya. Ternyata pengajarnya belum datang dan anak-anak pun mengarahkan kami pada rumah guru ngajinya. Ternyata berdekatan banget.
Ku temukan si bapak dan si mas’ul yang sudah ngobrol ngaler-ngidul. Sambil menunggui si Ibu sholat, kami pun ngobrol, ya lebih tepatnya mewawancarai si Bapak.
Dan ketika si Ibu keluar dari rumahnya.
“Assalamu’alaikum…” katanya dengan cepaka-cepiki denganku. Jleb! Hatiku terpaut! Seolah saudara dekat yang telah lamaaa berpisah, ya perasaan itu menunjukan keakraban yang hebat!
Aku, Bu Mashitah dan Ocay |
Namanya ibu Mashitah, ia mengajar ngaji anak-anak dengan suka rela. Awal mula gagasan ngaji itu terbentuk adalah tahun 2003 yang miris melihat anak-anak kalau siang gawenya maen doank. Nah, dari situlah, ia berpikir, sepertinya sayang kalau waktu mereka dibuang begitu saja. Ia pun mewadahi dan Alhamdulillah sampai kini. Yayasan-yayasan yang datang membantu pun banyak, karena mungkin Ibu mashitah dan suaminya adalah orang berpengaruh, yang peduli terhadap desanya, ia dipercayai untuk memegang dua desa sekaligus. Ia benar-benar welcome. Kami dibuatkan es teh, serta merta tanpa rasa malu, kami langsung menyambar tuh minuman. Bayangkan saja aku dan ochy belum makan dari pagi, udah gitu bekal air sudah kandas, ketika lihat minuman yang begitu menggiurkan, langsung serbuuu, sekali sedot langsung bocor tuh gelas, wkwkwkwk :D
Setelah tak lama ngobrol-ngobrol, akhirnya kami diperkenalkan pada anak-anak. Wah, subhanallah… mereka benar-benar sudah terkondisikan. Aku salut banget sama si ibu mashitah.
Aku dan ocy memperkenal diri. Jika dibandingkan dengan anak-anak bantar gebang, memang kondisinya lebih miris yang di bantar gebang, mereka berangkat ngaji saja nyeker, buku tak terbeli dan baju pun kucel in the kummel, beda dengan disini, baju mereka rapih, sandal ada, buku pun apalagi. Alhamdulillah… senang lihatnya, walaupun terkenal dengan desa tertinggal, terisolasi dan apapun lah namanya yang selama ini beredar dikhalayak ramai, namun ketika Al-Qur’an telah menaungi, menjadi pembelajaran sejati yang akhirnya teraplikasi adalah hal luar biasa yang menjadi keunggulan tersendiri, subhanallah…
Bahkan katanya, anak-anak tersebut sudah hafal juz ‘ama (juz 30) dan silvi yang kelas 6 sudah mulai hafalan Al-baqarah dan Al-An’am. Alhamdulillah! Allahu Akbar!!!
Sesuatu bangeeet.
Setelah perkenalan dan tepuk semangat, anak sholeh, yel-yel coca cola, eh mau tau ga gimana cara tepuk coca cola? Ikuti aku ya…
Tepuk coca cola… eueu (mengernyitkan pundak)… eueu (mengernyitkan pundak)… eueu (mengernyitkan pundak)… glek-glek (pura-pura meminum coca cola)… Brrrrr (getarkan seluruh badan), bisa? Ga? Coba lagi kalau ga bisa! :P
Kami pun akhirnya ngobrol-ngobrol dan tukaran nomer hp sebelum pulang. Atas restu Allah, kita dipertemukan dengan Ibu mashitah dan suaminya. Sungguh pengalaman luar biasa yang ku dapatkan hari ini. Inilah bukti, Rencana Allah selalu lebih indah dari yang kita bayangkan………
Syukur entah yang keberapa, ku haturkan pada Mu ya Rabb
*semoga setiap bulannya kita bisa mengunjungi kalian ya adek-adekku yang lutuuu…
Pertemuan itu begitu singkat, namun getarannya ku rasakan dalaaaam. Ya Rabbana, hatiku terpaut sebuah tali, tali bernama ukhuwah. kekalkanlah ikatannya, aamiiin
Sekitar jam 4.30 sore, aku menggas beaty dengan kekuatan penuh.
“Nuy calm! Kasian si beaty nya tauuu…”
Dipertengahan jalan, kami pun foto2 narsis *teteuup ga ketinggalan :D
Karena si mas’ul udah ngomel-ngomel, teriak-teriak, ya udin, kami langsung kabuuur, melanjutkan foto-foto sembari berjalannya si beaty. Yuhuuu… lagi-lagi ku katakan benar-benar hari yang yahud, so wonderful…
Senyuuum semangaaat!!!
Senja merona...
Lihatlah matahari itu, ada harapan di depan sana… |
Ka me ha me haaaaa *dragon ball* |
Benar saja, sampai kampus jam 7an pas. Langsung lari-lari naik tangga lantai 4. Wah, bolos satu mata kuliah. Ga apa-apa, toh bisa diganti. Aku masuk bersama si ochy (yg sebenarnya Cuma ikut2an aku doank, karena beda kelas) dan taraaam banyaaak sms yang muncul dan komen-komen ga kuku… begini bunyinya : “Disini ada group nasyid euy!” Dan group nasyid yang teman-temanku bilang adalah aku dan si ocy… huaaaah, ga nyadar kalau kita pake bajunya kembaran, huhu… Udah berasa kayak seleb diliatin banyak orang :D
Lengkap sudah hariku, hari luar biasa, jauhnya perjalanan, indahnya pemandangan, badan ringsek dan kepala oleng 7 keliling…
Siapkan strategi selanjutnya, SEMANGAAAT!!!
Siapkan strategi selanjutnya, SEMANGAAAT!!!
Ketika si Ochy sudah tertidur pulas, aku baru bisa tidur ketika jarum jam menunjukan jam 00.30 dini hari, hoaaaaaaaaaaam.. zzzZZZ
Alhamdulillah ya Rabb atas nikmat hari ini.
muara gembong dimana yah ?
ReplyDeletealhamdulillah nggak sia-sia dong perjalanannya, ada makna dibalik setiap cerita ;D
ReplyDelete@mas Goiq : di Bekasi mas, ujuuuung bangeeet Bekasi...
ReplyDelete@mas Sheno : Iya mas, Alhamdulillah bangeeet ^^
sepanjang jalan kenagan , kita selalu bergandengan tangan..hahahaha
ReplyDeletekita atur strategi selanjutnya, lebih seru tentunya. ;)
yohaaaa! pastinya ciiin ^^
ReplyDeleteShine, usahakan ikut ya, kopdar di Paronpong tanggal 30 oktober itu. :D :D
ReplyDeleteHubungi dulu Teh Nchie deh. ;)
tapi aku ga pada kenal mas sama yg lain,huhu...
ReplyDeletepastinya aku usahakan yo mas, insyaAllah :)
indahnya sebuah rencana....
ReplyDeleteyang ketika ikhtiar kita sudah maksimal..
akhirnya berbuah manis juga...
persaudaraan yang di dasari dengan iman dan islam
akan terus kekal dan hanya mautlah yang memisahkan..
semoga ini bukan akhir dari petualangan kita kawan..
masih banyak saudara2 kita yang jauh lebih miris lagi.....
hayoooooooo....... kalaw perlu kita keliling dunia untuk menyapa dan memberikan senyuman terindah kita...... allohuakbar....!!!!
ni siapa ya? sepertinya saya tahu, ehmmm...
ReplyDeletekeliling dunia? wow, hayuuuk!!! *mupeng
InsyaAllah akh... jangan berhenti bermimpi untuk mewujudkan apa yg kita niatkan! ALLAHU AKBAR!!!
Gak kenal? Gak apa2 lah. SAya juga dulu kopdar pertama kali juga gak kenal. :D
ReplyDeleteYa pertama-tama main aja dulu ke blog-nya Teh Nchie, Teh Erry, ato Bang Aswi. :)
siiip, aku dah maen2 kok sama mba Nchie, tapi klo teh Erry n bang aswi belum, akan ku usahakan mas, insyaAllah... aku sama si bocay yak, hehe...
ReplyDeleteWah... seru nya ber adventure. Muara gembong jwh sangad itu.. wkt msh kul itu tmpt pernah jd target observasi tugas matkul character building tentang kehidupan nelayannya tp karna jwh bgt, akhirnya ga jadi dan jadinya berbelok ke marunda deh.
ReplyDeleteAsik ya... bnyk menemukan experience yg tak terlupakan. Lanjutkan!
ihiiiy.. emang mengasyikaaan bangeeet dah mba...
ReplyDeleteber-adventure ria bersama si bolang *lho? ahahaha...
hai lam kemnal q dari muara gembong klo k sana lagi mampir d rumahku ya ^^^
ReplyDeleteiya salam kenal juga...
Deletewaaaah, iya iya mauuu dunk, insyaAllah nanti klo liburan ta' usahakan kesana lagi, kangeeen sama anak2 sana.
Siaaap, asal sediakan makanan yg banyaaak yak, udang lobster dan kawan-kawannya, ckckck :D :P