Bismillah
Sebenarnya sudah lama sekali saya berniat untuk memprint
tulisan-tulisan parenting mba Kiki Barkiah diblognya. Untuk pengingat,
kalau-kalau suatu waktu tensi saya naik karena ulah krucil, ahaha…
Dan ternyataaa, teman menawari bukunya. Wow, tanpa pikir
panjang, saya langsung memesannya.
Dari Mbah Google, au kenapa dari tadi USB-ku ga bisa connect -_-" |
Alasannya, simple sih, semenjak tahu tentang the Kiki
Barkiah dan baca tulisannya, saya jatuh hati, hehe… Sukaaa..
Mungkin banyak pula yg memiliki banyak anak tanpa pembantu, semua terkendali dengan baik.
Tapi tak banyak yang bisa menuliskannya seperti the Kiki
Barkiah.
Jujur, saya terkagum-kagum dengan semua actionnya yang
dituliskan dalam buku tersebut. Bukan hanya teori, namun semua kejadian ditulis
sarat makna dan penuh hikmah secara case by case.
Saya sampai hafal dan tahu kepribadian anak-anaknya dari
cerita-cerita tersebut. Ali si Sulung yang digemari, Shafiyah si pemalu yang
keibuan, Siddiq si aktif yg cerdas, Faruq si kakak yg sedang cemburu-cemburunya
dan si kecil yg saya lupa namanya, wkwkwk (males liat buku). Mencocokkannya
dengan kasus Fathan – Nusaiba (duo krucil yang sedang hot-hotnya saling
cemburu) dan meniru satu dua problem solving yang teh Kiki suguhkan. Karena
cemburu itu tanda cinta. Sering, ketika saya nga-ASI, Fathan teriak-teriak
dikuping dedenya, mengganggu dedenya yg sedang anteng main, mukul, cubit dan
adegan cemburu lainnya. Yang bikin hati saya terkejut-kejut. Dan benar, kata teh
kiki, anak bisa diberi pengertian kok dan Alhamdulillah sih sedikit-sedikit
Fathan nya ngerti, hihi, meski kadang kambuh-kambuhan.
Selain penuh akan hikmah dan teladan, buku ini ditulis
dengan jujur dan tulus dari hati. mungkin masih ingat dengan seorang bijak
berkata : Sesuatu yang datangnya dari hati akan jatuh pula ke hati.
Yup, saya mengamininya.
Kekonsistenan teh kiki dalam menerapkan peraturan,
pendisiplinan, pembentukan karakter anak, patut diacungi jempol karena tak
banyak dari kita bisa memilihkan apa yang terbaik untuk anak ketika anak
merengek bahkan tantrum menginginkan hal diluar batas yg telah kita sepakati.
Karena betul, kasih sayang itu bukan menuruti apa yang anak mau namun lebih
kepada memilihkan apa yg terbaik untuk anak.
Semuanya memang butuh
proses (dalam hal apapun), termasuk dalam mendidik anak yang tak pernah ada
pendidikan formalnya.
Saya yang background IT, berpikir statis, jika tidak A maka
B, telah terbentuk dengan hal-hal pasti, dihadapkan dengan anak-anak yang
subhanallah Luar Biasa Istimewa,, aktif luar biasa, semakin ditegur semakin
sengaja merajalela. Terkadang keluar dalam batas waras, kemarahan yang memuncak
yang akhirnya berujung penyesalan.
Namun belum terlambat untuk berubah bukan? Dengan ilmu
semuanya terasa lebih mudah. Tak perlu ada drama-drama lagi dalam keseharian.
Baca, renungi, resapi, terima dengan penuh kesadaran, amalkan.
Tahan marah, tahan marah! La taghdab walakal jannah. Selalu
diakhiri dengan Surga, apa saja yang berhubungan dengan kesabaran.
Ujian para ibu ya begitulah, namun ada kebahagian ketika
melihat hasilnya sedikit demi sedikit anak mengalami perkembangan yang luar
biasa.
Ya, akhirnya saya hanya bisa berkata Ibu hebat untuk anak
yang hebat, anak hebat terlahir dari seorang ibu yg luar biasa... SABAR!
The best parenting book I’ve ever read.
Kudu Baca!
Salam
Emak NuFa
Repot urusan anak
diusia dini itu pasti…
Repot urusan anak di
usia dewasa itu pasti…
Ada yg salah.
Repot urusan anak di
negeri akhirat itu pasti…
Merugi, (Hal 158)
huaaaaaaaa,, kayak ditampar ini maahh, Tahan Marah tahan marah nyaa... hiikkss, pinjam bukunya dunk Shine :D
ReplyDeleteXixixixi mba diaaaah :*
DeleteSini sini ambil ke Depok :p
Tahan marah alias sabar berbuah surga yaaa ;-)
ReplyDeleteInsya ALLAH :)
Delete