Bismillah...
Teknologi menuntut kita untuk bergerak cepat dengan segala
perkembangannya. dari zaman batu ke zaman kertas kemudian zaman layar digital.
Sebelumnya, siapa sangka?
Imaginasi yang tak terjangkau oleh pengetahuan sebelumnya. Bukan tidak mungkin generasi doraemon pun akan terjadi. Bahkan ibu-ibu seperti saya yang hanya duduk diam dirumah
saja, bisa menjelajah segala untuk menjangkau apa saja yg dibutuhkan.
Lalu, apa kunci untuk menemukan segala informasi atau apapun
yg dibutuhkan?
Kuncinya adalah bertanya. Dengan bertanya kita tahu
informasi tersebut bukan hanya pada luarnya saja melainkan menyeluruh secara
detail dan akurat.
Sumber Gambar |
Bertanya pada siapa? Ketika kita berseluncur pada browser, berurusan dengan dunia maya,
bukankah kita mengetikan keyword yang ingin kita ketahui di mesin pencari
Google? Itu salah satunya. Cara lainnya? Bisa lewat aplikasi apa saja yg ada
sesuai dengan fungsinya.
Nah kali ini, izinkan saya menceritakan sebuah kisah tentang
betapa pentingnya bertanya...
Seorang teman bercerita kepada saya. Pangil saja ia, Ani. Ia hendak
membeli handphone BlackBerry, setelah browsing bertemulah si Ani ini dengan sebuah blog toko
online yang menyediakan beragam type Handphone BB. Si Ani terperangah melihat
harga yang tersedia, kisaran dari Rp.500.000,- sampai Rp.1juta. Jelas si Ani
kalap ketika itu. karena tahun 2012 BlackBerry harganya masih meroket. Dan tanpa
pikir panjang melakukan transaksi dengan antar Bank. Dari BNI ke BRI. Dalam
benaknya : betapa beruntungnya saya bisa mendapatkan BB semurah itu. sudah gitu
BB yang paling canggih pula, pikirnya dengan senyum-senyum dan hidung kembang
kempis.
Tak lama setelah itu, handphone si Ani berdering.
“Hallo, saya H. Bambang pemilik toko ABCDE. Saya sudah
terima uang dari Ibu. Saya mau menawarkan, kebetulan sedang ada diskon
gede-gedean. Barusan ibu telah membeli 1 HP BB, nah saya tawarkan kepada ibu
jika membeli 2 ibu dapat 1 HP. Bagaimana? Terbatas lho bu, hanya hari ini saja…”
Suara disebrang sana…
“Emmm gimana ya pak. Mau sih, tapi coba saya kontak Kakak
saya dulu deh siapa tahu dia mau beli juga.” Kan lumayaan, gemuruh hati si Ani.
“Oh oke bu, ditunggu kabarnya ya sebelum saya packing dan
kirim yang punya Ibu.”
“Ok pak.”
Segeralah si Ani SMS Kakaknya menawarkan bahwa ada diskon
Blackberry. Dan kakaknya OK kemudian mentransfer uang senilai Rp.500.000,- ke
rekening si Ani.
Si Ani pun kemudian SMS Bambang. Tapi ditengah jalan, ketika
Ani hendak mentransfer uang kakaknya itu, dia ragu, tiba-tiba entah ilham dari
mana, kok rasa-rasanya ganjil sekali. BB kok semurah itu. kemudian ia
konfirmasi ke Mbah Google, searching tentang track record toko Bambang ini. Hasilnya? TERNYATA… Dia tertipu! Ooooh, betapa hancur hati si Ani ini. Rasanya
menohok sekali ke ulu hati, hihi…
Bodohnya saya, kenapa pula tidak mengecek dari awal, untung
saja uang kakak saya belum ditransfer, kalau tidaak, habislah sayaaa. Denting
hati Ani.
Si Ani SMS Bambang yg mengatasnamakan bahwa dirinya Haji itu,
dengan membabi buta. Ia marah, kesel kesel kesel… Lalu apakah uang tersebut
dapat kembali? Tidak! Tapi tunggu, akal waras si Ani coba berpikir hal apa yang
bisa dilakukan untuk mengembalikan uangnya tersebut, hasil kerja keras lagi
kepayahannya itu.
Ia ingat memiliki teman yg bekerja di BNI, Ia pun segera
mengontak temannya itu, katakanlah namanya Rudi. Ia singkirkan rasa malunya, ia
harus bertanya!
Ani : Hallo Rud, tolongin gue donk!
Rudi : Iya? Kenapa Ni?
Ani bercerita panjang lebar tentang kasusnya. Akhirnya Rudi
pun menyarankan untuk claim terhadap Bank yg dipakai si Penipu. Tak perlu
berpikir panjang, Ani langsung menelpon Customer Service BRI untuk meng-hold
ATM si Penipu tersebut.
Tapi ternyata semua tak segampang yang Ani pikirkan. Ada SOP
(Standard Operasional Prosedur) yang harus dipenuhi.
Kini Ani bingung, sepertinya jika tidak dalam waktu sesegera
mungkin ia akan benar-benar kehilangan uangnya. Bisa saja uangnya sudah ditarik
oleh si Bambang kan? Hmmm…
Ani : Rud, gue bingung ni… Ada SOP nya ternyata. Gue harus
lapor polisi dulu.
Rudi : Nah, itu ada regulasi dari bank Indonesia sebetulnya. Setiap
dana yang masuk ke rekening nasabah, bank tidak bisa Debit (ambil) kembali,
harus mendapatkan otorisasi dari nasabah pemilik rekening, bank boleh mendebit
tanpa otorisasi jika ada bukti kesalahan system atau perintah dari
pengadilan/polisi. So, memang harus lapor polisi dulu, mintakan nomor
pelaporan, dll, telpon Bank segera untuk hold dana di rekening si penipu. Setelah
itu nanti ditindak lanjuti oleh polisi, kalau ada terbukti nipu, minta surat
atau berita acara dari polisi, kasih ke Bank untuk pencairan ke rekening kita. Itu
normalnya. Kecuali jika bank nya baik, tanpa laporan polisi dan lain-lain, bisa
dikreditkan kembali ke rekening kita. Atau kita diminta buat rekening dulu,
baru dikreditkan. Hallo, hallo, Ni?
Ani bengong mendengar penjelasan Rudi.
Ani : Eh iya Rud. Gue sampe terpesona sama penjelasan lu,
parah ente ye, kerja di BNI jadi pinter begini, ahaha… Guyon Ani.
Rudi : Ah parah, orang serius malah diledekin, hadeuh… Rudi
terbahak disebrang sana.
Ani : Jadi musti ke polisi dulu ya? Males, lagi
sibuk-sibuknya ni dikantor.
Rudi : Ya terserah ente. Tapi udah minta hold?
Ani : Udah sih… Perlu menghubungi BNI ga sih? Kan gue pake
BNI.
Rudi : Big No! ini tidak ada hubungannya dengan Bank ente,
fokusnya ini di Bank si penipu.
Ani : Gitu ya...
Rudi : Jadi? Ya sudahlah ikhlaskan, pelajaran buat
selanjutnya. Kalau mau belanja online atau apapun yang berhubungan dengan
online, jangan langsung percaya, telisik dulu kebenaranya. Tanya! Ini maen
hajar aja.
Ani : Tau ni, kenapa gue kayak kesirep pas lihat harganya
ya? Okelah, maaf ya sudah ganggu waktunya. Makasih lho, jadi tercerahkan ni..
Rudi : Siiip…
Telpon itu pun ditutup dengan sejuta pelajaran yang amat
berharga. Betapa pentingnya bertanya. Betapa akibatnya sangat fatal. Betapa hebatnya
dunia online menipu Ani yang polos dengan mudahnya percaya. Tidak bertanya?
Sesat di Rekening deh akhirnya…
If-Else, itu harus ditanamkan dalam setiap ruang pemikiran. Budayakan
bertanya untuk segala hal yang anda ingin ataupun telah dapatkan. Karena
kebenaran hanya akan didapatkan bagi mereka yang bertanya (tentu saja pada
sumber terpercaya).
Nah, jika tahun 2012 Ani kilar-kilir telpon CS Bank dan
prosedur mengharuskan kesana-kemari. Kini sudah menginjak 2016, BNI pun menjadi
saksi betapa canggihnya teknologi. Inovasi terbarunya yaitu dengan hastag
#ASKBNI. Membuat para nasabahnya lebih dekat, nyaman, efisien dan efektif tentu
saja.
Hanya dengan follow @BNI46, kemudian DM (Direct
Message) @BNI46, ketik #AskBNI akan muncul segala macam informasi lengkap
yang kita butuhkan.
Daftarkan diri dengan cara ketik #daftar #nama_lengkap
#nohandphone dan Anda pun
terdaftar sebagai pengguna layanan #AskBNI.
Apa saja ada. Apa
saja lengkap. Dan apa saja bisa ditanyakan. Hanya perlu waktu persekian detik
untuk menjawab segala kebutuhan kita.
Jadi, tunggu
apalagi? Don’t hesitate to ask!
AskBNI memang oke ya,bisa jawab semua pertanyaan
ReplyDeletebener banget mba :)
DeleteSukses ya gan givewaynya :D
ReplyDeleteaamiin, makasih :)
DeleteTak bantuin doa, semoga menang :D
ReplyDeleteasik didoakan mba Nisa, aamiin, makasih mba :)
Deletewah ikutan jugaaa
ReplyDeletesemoga menang ya kita hahha
lho? dirimu ikutan jg tah?
Deleteiya aamiin, ahaha :P
tanya tentang jodoh boleh? #Dikeplak
ReplyDeletesmoga sukses. aku ra due BNI
boleh, wani piro? #dipentung
Deleteaamiin makasih bu, daftarlah bu, gampang kok caranya #AskBNI aja :)
"Malu bertanya sesat di jalan" Hehe,,, Semoga menang bro,,,
ReplyDeletesiiplah, makasih :)
DeleteWaah mau deh daftar ask bni, kebetulan rekening payroll suami pake bni, kpr rumah juga bni.. makasih infonya mbak :)
ReplyDeletewah samaan kita, aku juga kpr rumah bni syariah mba, siip2 segera daftar aja mba kalau gitu :)
DeleteBiasa kan budaya untuk tidak malu bertanya sesat di jalan.. Bener,kan mbk.
ReplyDeletehehe, bener. kudu dibudidayakan tuh mba :)
DeleteTanya ttg si itu boleh ga? *lah haha
ReplyDeleteMoga dapet hadiah ya mba
Naaah looo, makjleb banget kata-katanya.. tidak bertanya sesat di rekening, xooxoxox.
ReplyDeleteSukses yaah say ;)