Seperti pria yang memiliki hormon estrogen yang notabene milik wanita, para wanita juga memproduksi hormon testosteron atau androgen dalam tubuh mereka. Hormon androgen pada tubuh wanita berfungsi sebagai pembentukan hormone estrogen, perempuan memiliki berbagai fungsi, mulai pembentukan hormon estrogen, sel telur, dan pertumbuhan rambut.
Ilustrasi Gambar : visualsevent
Dalam tubuh seorang wanita, jumlah hormon androgen tidak boleh melebihi jumlah hormone estrogen. Dengan kata lain, jumlah normal hormone androgen bebas dalam tubuh wanita adalah sebesar satu persen saja. Apabila jumlah androgen melebihi kapasitas normal, maka wanita tersebut akan mengalami gangguan hormon yakni androgen berlebih atau biasa disebut hiperandrogen. Hiperandrogen ini mengakibatkan tumbuhnya rambut yang tak lazim tumbuh di tubuh wanita, misal cambang, kumis, dan rambut pada tangan dan kaki.
Pada umumnya, hiperandrogen ditemui pada usia produktif wanita antara 12-49 tahun. Selain tumbuh rambut di tubuh yang tidak semestinya, hiperandrogen juga dapat menyebabkan gelaja Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) yang berakibat pada gangguan menstruasi, peradangan kulit bagian atas, kebotakan yang disebabkan oleh rambut rontok, timbulnya nodul atau jerawat parah dengan peradangan yang dalam.
Jerawat Parah atau Nodul
Jerawat parah yang disebabkan oleh hiperandrogen tak lain karena produksi sebum minyak yang berlebih yang akan menutup folikel kulit seorang wanita. Penumpukan bakteri pada aktivitas produksi sebum yang melimpah pada akhirnya menjadi jerawat parah yang berpotensi menimbulkan bekas luka yang sulit hilang. Selain tumbuh di muka, nodul ini dapat tumbuh di bagian tubuh lain yang memiliki densitas minyak yang tinggi, seperti rahang, punggung, dan lipatan dada.
Obat yang tepat untuk mengurangi atau mengatasi nodul adalah kontrasepsi oral atau pil kontrasepsi. Karena pil ini dapat meningkatkan produksi estrogen dan progesteron yang anti androgen akan meningkatkan protein pengikat androgen sehingga hormon androgen bebas pada tubuh wanita akan menurun.
Gangguan Menstruasi
Selain berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan kulit wanita, hiperandrogen juga berdampak buruk bagi sistem reproduksi wanita, kesehatan, dan kesuburan. Siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan salah satu akibat dari hiperandrogen. Wanita mungkin harus mewaspadai hiperandrogen jika ia menemukan dirinya tidak berada pada siklus menstruasi yang rutin pada dua tahun setelah menstruasi pertama. Biasanya, disamping siklus menstruasi yang tidak teratur, wanita mengalami nodul di waktu yang sama.
Bahaya yang dirasakan oleh wanita yang hiperandrogen adalah risiko keguguran janin di masa kehamilan, serta risiko hipertensi dan diabetes yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi jabang bayi. Studi menyatakan bahwa hiperandrogen juga dapat menyebabkan wanita sulit hamil.
Setelah mengetahui apa saja dampak hiperandrogen pada wanita, kita perlu tahu juga bahwa tingkat penyembuhan hiperandrogen bergantung pada penyebab hiperandrogen yang di alami wanita. Apakah hiperandrogen tersebut disebabkan oleh tumor pada ovarium, ataukah hiperandrogen tersebut disebabkan oleh konsumsi obat yang bersifat androgenik. Hal ini bisa diatasi juga dengan pengobatan jangka panjang atau operasi. Dalam jangka panjang, wanita yang hiperandrogen juga harus memperhatikan pola hidup dan melakukan perbaikan, seperti makan dengan gizi seimbang, rajin berolahraga secara teratur setiap hari untuk menjaga stabilnya hormon insulin pada tubuh.
Rajin olahraga..hhhmmmm..cukupbtau hiks
ReplyDeleteInformasi kece nih
Delete