Buibu, pertama kali haid usia berapa sih? Pas waktu SMP ya? Kalau saya, terus terang termasuk yang telat. Teman-teman Saya di SMP sudah haid semua, saya belum. Ada kekhawatiran sebelumnya, jangan-jangan Saya ga bisa haid lagi. Tiba masanya, ketika daftar SMA, disitulah pertama kali saya mengalami apa yang wanita lain alami. Saking polosnya memakai pembalut sampai terbalik. Dari situ, Ibu mengajari tentang kebersihan organ intim. Karena meskipun tempatnya tertutup, itulah aset berharga Kita untuk reproduksi sebagai wanita.
Drama pun dimulai. Dari sakit perut yang melilit, ga nyaman saat dilihat orang banyak dan bolak-balik kamar mandi hanya untuk mengecek tembus atau tidaknya. Dan ketika kebocoranpun terjadi, malunya to the max. Sempat Saya berpikir, ribet banget sih jadi wanita! Yang kemudian tersadar, disitulah letak istimewanya seorang wanita. Momentum ini merupakan yang sangat penting untuk setiap wanita.
Selepas haid, saya mengalami keputihan. Jumlahnya ya bisa terbilang lumayan.
“Apa tidak apa-apa Bu?” Tanya saya suatu ketika pada Ibu.
“Nggak, mungkin kamu kecapean aja.”
Dan benar, ketika Saya merasa capek keputihan itu selalu ada. Rasanya? Ya jelas ga nyaman ya. Meskipun lama-lama, jadi terbiasa. Dulu, pas SMA, saya belum mengenal panty liner. Jadi kalau mau sholat ketika di luar, ya mau ga mau, lepas celana dalam. Karena Saya ragu dengan kebersihannya.
Lama berjalan, kok keputihan Saya semakin menjadi-jadi? Sempet berwarna gitu. Panik dong dan bertanya-tanya.
“Bu, apa ke bidan aja ya?”
“Mungkin Kamu lagi banyak pikiran ya? Sebentar lagi kan ujian. Mungkin tertekan, sekarang coba basuh pakai godokan daun sirih aja ya.”
Ibu saya telaten memberikan godokan daun sirih, lama-lama Alhamdulillah bersih. Ya, ternyata memang daun sirih berkhasiat untuk mencegah bakteri pada organ kewanitaan Kita.
Jadi, jangan panik dulu ketika mengalami keputihan. Karena pada dasarnya keputihan berfungsi membersihkan kuman dan bakteri dari organ reproduksi kita dengan cara membawa sel-sel mati dan kuman keluar dari daerah kewanitaan.
Fakta tersebut diamini dengan adanya acara Hijup Blogger Meet Up with Softex Daun Sirih dengan tema Ngobrol Sehat, Bebas Worry bersama Indah Nada Puspita (Social Media Influencer) dan Dr. Abarham Martadiansyah, SpOG (Spesialis Obstetri Ginekologi) bertempat di Kuto Besak Theater Restaurant Palembang.
Ki-Ka : MC (Mba Yessi), Dr. Abarham, Mba Nada dan Mba Anastasia Erika. Sumber : Hijup Team |
Dr. Abarham menjelaskan sebenarnya keputihan terbagi menjadi 2. Normal dan Abnormal. Normal sesuai fisiologis Kita yaitu cairan berwarna bening dan jumlahnya tidak terlalu banyak serta memiliki bau yang khas. Yang justru waspada adalah ketika keputihan abnormal atau pantalogis yaitu dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah atau volume yang cukup banyak
- Gatal-gatal atau panas pada area kewanitaan
- Bau yang menyengat dan amis yang berlebihan
- Terdapat bintik-bintik atau benjolan di area kewanitaan
- Warna yang berubah, lebih pekat
Hal tersebut disebabkan karena adanya infeksi jamur atau infeksi seksual menular yang terjadi. Jika terdapat tanda-tanda tersebut segera tangani lebih lanjut pada ahlinya.
Lalu bagaimana cara mencegahnya? Untuk mencegahnya sendiri relatif mudah dan simple. Berikut penjabarannya :
- Usahakan area kewanitaan tetap kering dengan cara sehabis buang air, keringkan dengan lap atau tissue.
- Gunakan celana dalam berbahan katun agar mudah menyerap keringat. Hindari celana ketat seperti jean dan lain sebagainya.
- Tidur tanpa celana dalam agar organ kewanitaan dapat bernafas di malam hari dan tetap kering.
- Basuh organ kewanitaan dengan cara yang benar. Yaitu dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.
- Basuh organ kewanitaan setiap sebelum dan setelah hubungan suami istri
- Kurangi merokok dan konsumsi alkohol
Sebagai pelanggan setia softex daun sirih, Saya merasa beruntung sekali di undang dalam acara ini. Dimana sponsor utamanya adalah produk yang concern terhadap kebutuhan wanita yaitu Hijup dan Softex Daun Sirih. Apalagi ilmu yang dibagikan, penting banget dan wanita lain harus tahu.
Keseruan selama acara |
Acara dibuka oleh MC cantik. Dilanjutkan dengan sharing session bersama influencer hits yaitu mba Nada. Beliau mengemukakan meskipun sibuk, sebagai wanita harus tetap memperhatikan kesehatan diri. Untuk itu Mba Nada selalu mengupayakan pola hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi, tidur yang cukup, minum air putih dan olahraga secara teratur salah satunya yang Mba Nada lakukan yaitu renang. Lalu untuk kesehatan organ intim, Mba Nada menjaganya dengan cara mengganti pakaian dalam secara teratur demi mencegah kelembaban pada area kewanitaan. Pun demikian halnya ketika haid. Ia biasa mengganti pembalut secara teratur maksimal 3 jam sekali. Dan tahukah? Semenjak Momen pertama kali haid itu hadir, Mba Nada ternyata sudah menggunakan Softex yang Wing dengan alasan anti bocor dan lebih fleksibel saat bergerak. Toslah Kita Mba, pembalut? Ya Softex, hehe... Dan seringnya ketika membeli pembalut di warung yang disebut bukan Bu, beli pembalut tapi Bu, beli softex dong, ya ga sih?
Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi tentang masalah kesehatan Organ Reproduksi Wanita oleh Dr. Abarham. Sedikit banyak telah saya ulas di atas. Saran dari Dr. Abarham gunakanlah/gantilah pantiliner atau pembalut setiap 3 jam sekali untuk menjaga organ reproduksi kita. Karena banyak sekali wanita yang abai akan masalah organ intim yang dianggap tabu ini. Alih-alih malu mempelajarinya, ternyata resikonya lebih tinggi dari rasa malu itu sendiri... Bukankah kesehatan akan menjadi mahal ketika menjadi sakit? Dan berikut beberapa resiko yang dapat ditimbulkan pada organ kewanitaan :
Seks Bebas
Resikonya yang terjadi meningkatnya kemungkinan infeksi menular seksual dari virus, bakteri atau parasit. Bukan hanya itu, seks bebas juga dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti HIV AIDS.
Penggunaan Antibiotik Berlebih
Setiap sakit selalu dikasih antibiotik? Hati-hati, karena konsumsi antibiotik yang tak rasional dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan bakteri di area kewanitaan sehingga mengakibatkan keputihan.
Perubahan Hormonal
Saat hamil atau sebelum dan sesudah haid, perubahan hormonal akan terjadi menyebabkan keputihan lebih banyak dari biasanya. Hal ini masih tergolong normal. Untuk mengatasinya, pakailah panty liners untuk menjaga organ kewanitaan tetap kering.
Merokok dan Alkohol
Horor ga sih? Ternyata merokok dan konsumsi alkohol dapat mempengaruhi dan menyebabkan infeksi di bagian kewanitaan. Jelas ya, bukan hanya merusak organ pernapasan saja namun juga berpengaruh pada organ kewanitaan kita.
Stress
Apa hubungannya? Stress diyakini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon karena tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Sehingga gangguan keseimbangan pada pH area V ini menyebabkan munculnya keputihan. Masalah? Slow down baby, take it easy, just let it flow :D.
Obesitas
Obesitas? Lho kok bisa? Lemak yang berlebih akan menutup area kewanitaan sehingga menimbulkan kuman, bakteri dan parasit. Cara mengatasinya yaitu dengan sering mengganti celana dalam atau panty liners.
So, jauh-jauh deh dari segala hal yang dapat menyebabkan resiko organ kewanitaan.
Sesi selanjutnya yaitu Product Knowledge oleh Mba Anastasia Erika selaku Brand Manager PT. Softex Indonesia. Mba Anastasia menjelaskan langkah awal yang dilakukan sebelum membuat Softex Daun Sirih adalah dengan melakukan riset dan bertanya pada Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi terlebih dahulu mengenai permasalahan umum yang sering dialami oleh wanita. Dari sanalah kemudian muncul inovasi pembuatan pembalut yang mengandung Extrak Daun Sirih. Sebagaimana Kita tahu bahwa daun sirih dipercaya sebagai antiseptik alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Wah asik dong ya, dengan begitu bakteri akan kesulitan untuk berkembang dan tumbuh.
Seringnya ketika haid atau keputihan, area kewanitaan menjadi lembab. Nah dengan pembalut dan panty liner yang mengandung daun sirih akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga lebih lama mencegah terjadinya infeksi. Jadi kebayang dong keuntungan yang Kita dapatkan ketika menggunakan pembalut atau panty liner softex daun sirih?
Lahiran anak ketiga, suami saya memilihkan softex daun sirih untuk saya karena dia ingin yang terbaik untuk istrinya. Sempat heboh pula tentang isu pembalut yang membahayakan. Setelah baca komposisi dan kemasannya , Ia menjatuhkan pilihan pada Softex Daun Sirih. Suami pun percaya aman dan terdapat label halalnya. Untuk awal pemakaian Saya harus memakai beberapa untuk setiap kali pakai. Wajar karena kondisinya memang nifas yaitu setelah melahirkan. Namun setelah seminggu, nifas pun aman dengan hanya mengandalkan 1 pad softex daun sirih Slim Extra Heavy Flow yang panjangnya 36cm. Nyaman dan ga mudah bocor. Fixed, Saya menetapkan hati untuk setia dengan Softex Daun Sirih.
Berdasarkan pengalaman yang Saya alami, keunggulan dari Softex Daun Sirih yaitu :
- Non GEL
- Absorb in One Second/
- Mengandung Extrak Daun sirih
- Lembut dan Empuk
- Halal MUI
- Hypo Allergenic Dermatologist Tested
- Banyak Variannya
Slim Extra Heavy Flow 36cm
Sumber : @womenhealthypedia Infografis by me |
Buat Kamu yang setiap haid volume darahnya sedang banyak-banyaknya. Slim Extra Heavy Flow 36cm cocok digunakan ketika haid pertama sedang banyak-banyaknya. Pas untuk pemakaian di malam hari agar terhindar dari bocor karena ukurannya yang panjang sehingga dapat menyerap dalam jumlah banyak. Dilengkapi dengan wings (sayap) yang dapat menahan bocor kesamping kanan dan kiri. Tidak ingin kan kasur kotor hanya gara-gara masalah bocor kan?
Slim Heavy Flow 29cm
Sumber : @womenhealthypedia Infografis by me |
Varian lain yang dapat digunakan saat haid sedang banyaknya yaitu Slim Heavy Flow 29cm. Yang dapat digunakan di siang hari. Dilengkapi dengan sayap yang dapat merekat kuat pada pakaian dalam.
Slim Regular Flow & non Wing 23cm
|
Kombinasi 3 in 1
Sumber : @womenhealthypedia infografis by me |
Kombinasi lengkap yang terdiri dari 3 varian sekaligus dari yang regular sampai yang panjang ada dalam satu bungkus. Varian ini tentu cocok digunakan dalam satu siklus haid. Tinggal pilih deh, disesuaikan dengan kondisi volume darah haid masing-masing.
Beres haid, biasanya Saya mengalami keputihan. Solusinya, saya menggunakan panty liners dari softex daun sirih agar tetap nyaman saat keputihan. Apalagi ketika bepergian, sepertinya wajib banget deh menggunakan panty liners softex daun sirih, sehingga ketika panggilan untuk sholat itu tiba, Saya tinggal lepas dan ganti dengan panty liners yang baru. Jadi sholat aman, gak ragu dan khawatir, mikir-mikir bersih ga ya... Dan dalam Islam, fiqihnya, pada wanita ketika hendak sholat sebaiknya membasuh terlebih dahulu bagian kewanitaan. Itulah pertimbangan Saya menggunakan panty liners agar terhindar dari keraguan, memastikan yang dikenakan selalu bersih.
|
Ada dua varian panty liners softex daun sirih diantaranya Longer and Wider 18cm dan Reguler dengan ukuran 15cm. Favorit saya sih yang reguler ukuran 15cm, selain tipis bentuknya pun mungil jadi enak untuk digunakan.
Jadi tak ada lagi worry diantara Kita ya, hihi...
Dan acara ditutup dengan Workshop yang sangat berfaedah yaitu Workshop Fotografi Flatflay oleh Mas Ade Yolfi, seorang fotografer profesional terkenal di Sumatera Selatan yang aktif di Asosiasi Profesi Fotografer Indonesia (APFI). Foto-foto dengan teknik flatlay bisa dilihat di instagram @womenhealthypedia. Disana banyak sekali foto-foto kece dengan teknik flatlay.
Mas Ade sedang mencontohkan cara memotret flatlay yang baik dengan hasil yang keren |
Tentu saja diluar dari semua materi yang diberikan, tetap Practice Make Perfect ya.
Nah, ini dia hasil jepretan amatir ala Saya.
Tadaaa... Gimana? Jangan diketawain ya namanya juga pemula, hihi |
Bagaimana? Seru ya acaranya, ilmunya pun luar biasa berfaedah bagi kelangsungan dan kesejahteraan organ kewanitaan dan nutrisi otak. *tsaaah...
Terimakasih Hijup atas semua ilmu keren dan oleh-oleh jilbab yang tak kalah kerennya. Terimakasih Softex Daun Sirih, stok saya jadi aman selama beberapa bulan, hehe... Alhamdulillah...
Foto bersama dengan Female Blogger. Yippii silaturahim dapat, oleh-oleh pun dapat banyak :D |
Samaaa teh, aku juga telat haidhnya. Asik ya sekarang banyak varian pembalut yang bagus, ga kayak dulu cuma itu2 aja.
ReplyDeletePenggunaan antibiotik yang berlebihan juga tak baik ya mbaaa. Asiknya bisa bebas worry dengan Softex
ReplyDeleteSoftex memang nggak ada duanya deh. Aku kalau haid juga pakai pembalut ini dan tahunya dari ibuku juga. Banyak variasi ukurannya.
ReplyDeletedari jaman aku pertama kali haid waktu gadis, pakenya udah softex. makin keren karena semain berinovasi. thanks for sharing ttg organ kewanitaan mbak
ReplyDeleteLembut dan empuk penting ya apalagi berkaitan dengan area sensitif wanita. Mau coba akh produk ini
ReplyDeleteBaru tau kalau terlalu banyak antibiotik bisa membuat keputihan. Ngaruh ternyata ya?
ReplyDeleteAku kalau lagi banyak pikiran langsung deh pengaruh banget banyak keluar keputihan. Paling enak emang pakai pembalut/pantyliner softex sirih ini, beneran gak bikin gatel area intim
ReplyDeleteWah di Palembang jg ada ya acara ini. Keren deh. Hadiahnya banyak.
ReplyDeleteAku berapa kali pake pembalut merk ini
ReplyDeleteKeputihan emang masalah perempuan. Hampir semua perempuan kyknya pernah mengalami. Yg penting jaga area kewanitaan ya mbak. Kalau pembalut siftex daun sirih blm pernah nyobain sih, kapan2 ah beli tfs
ReplyDeleteKalau kecapean,terkadang keluar keputihan juga.
ReplyDeleteAku belum pernah euy pakai softex daun sirih
asik juga yah diajarin foto macam.ini jadi ada manfaatnya untuk feed IG haha
ReplyDeleteUdah di palembang lagi nih bunda.. Alhamdulillah ya.. sekarang bebas worry saat haid karena menggunakan pembalut antiseptic yg aman dan nyaman
ReplyDeleteYeeeee tos, aku juga make ini.
ReplyDeleteLebih nyaman dari yang lain.
acaranya seru.. cuma yaaa aku ga bisa ikutan hehe..
ReplyDeleteAku udah pernah nyoba nih softex, enak gitu ya lembut. Btw nyur, kalau keputihan pasca haid selama 1 minggu itu normal kok, asal nggak berbau dan kental. malah yang kubaca, kalau perempuan nggak mengalami keputihan itu bahaya, krn nggak ada tanda2 hormonal
ReplyDelete