Memiliki Anak yang alergi itu biasa saja selama gejalanya pun masih wajar dan bisa dimaklumi. Seperti gatal atau merah-merah. Karena anak dibawah 1 tahun rentan dan masa-masanya adaptasi terhadap apa yang dimakan dan disentuh. Yang menjadikannya luar biasa yaitu ketika Alergi menyebabkan kekurangan nutrisi atau menyebabkan resiko yang lebih parah lagi. . Duh. jangan sampai ya... Untuk itu cari tahu yuk tentang Alergi dan Solusinya.
Pas banget Rabu, 28 Agustus 2019 kemarin, Saya berkesempatan hadir di acara Seminar tentang Alergi. Apa dan kenapa? Terus baca sampai habis ya...
Apa Itu Alergi?
Alergi adalah antoleran tubuh kita menafsirkan sesuatu yang masuk. Padahal dilihat dari kandungan makanan yang masuk tersebut, tidak berbahaya untuk anak yang lain. Alergi bisa dikatakan sikap anti toleran tubuh Kita terhadap sesuatu yang mungkin baru masuk ke dalam tubuh anak.Lalu kenapa ya protein susu sapi masih menjadi penyebab alergi terbesar ranking 2 setelah telur? Karena based on data yang disampaikan oleh Prof. Budi, asupan anak jika tidak bisa ASI pasti larinya ke susu formula dan itu berarti berasal dari protein sapi. Jadi pantas saja jika 23,8% anak alergi susu sapi. Saya sendiri mengalami langsung pada anak yang kedua yang ketika itu usianya masih 1 tahun 8 bulan, kesundulan adiknya yang dalam perut dan Saya memutuskan memberikan susu formula walaupun dengan sedih hati. Kemudian muncul bintik-bintik merah yang Saya kira awalnya biang keringat karena anaknya aktif. Ternyata dugaan Saya salah, hampir setelah meminum susu gejala itu muncul dan puncaknya ketika wajah dan telinganya bengkak dan terlihat sangat aneh.
Khawatir dengan hal tersebut Saya cari info dan konsultasikan pada ahlinya. Ketika dinyatakan alergi susu sapi, Saya hopeless, apa lagi yang bisa menggantikan nutrisi untuk si kecil pengganti susu? Nah, saat seminar kemarin dibahas dan itu menjadi pencerahan sekali untuk Saya yang memiliki anak dengan resiko alergi. Betul, Saya dan suami sadar sepenuhnya akan ada anak-anak Kami yang alergi karena Kami sendiri memiliki riwayat alergi terutama Saya pada pernafasan. Karena faktor keturunan lebih beresiko terkena alergi.
Prof. Budi sedang memaparkan Alergi dan solusinya |
Lalu gimana ya caranya mengetahui anak kita alergi? Kenali gejalanya. Ada banyak sebab yang setiap anak tidak bisa disama ratakan.
Ada 3 kategori gejala alergi :
Pada kulit
- Muncul dermatitis. tandanya kulit merah-merah, ruam disekujur tubuh atau sebagaian seperti pipi, belakang telinga, sela-sela lengan bahkan kaki. Anak Saya yang ketiga mengalami ini dan Saya hafal betul gejala dan menderitanya, gatalnya minta ampun, sampai anak Saya yang masih bayi itu garuk-garuk dengan caranya sendiri, Subhanallah... Biayanya jangan ditanya kalau sudah parah, sudah konsultasi dan berobat ke ahlinya pun masih butuh perawatan dan kontrol yang teratur dan itu memakan budget banget. Bener-bener ga bisa disepelekan ternyata ya? Yes, harga kesehatan itu mahal, jendral! :D
- Urtikaria yang di Masyarakat Kita dikenal dengan gatal-gatal, biduran, kaligata. Kebayang dong ya betapa ga enaknya kondisi tersebut apalagi pada anak-anak yang sebagian besar belum bisa mengkomunikasikan perasaannya dengan sempurna.
- Angiodema (bengkak di kelopak mata/bibir) hampir mirip dengan kalibata bedanya tidak terasa gatal.
Saluran Pernafasan
- Asma/Mengi
- Hidung berair
- Bersin
- Batuk kronis
- Tidak disertai demam
Tentu kondisi di atas sudah paham semua ya. Dan Saya salah satu penderita Asma yang akan kambuh ketika kecapekan.
Saluran Cerna
- Kolik
- Muntah
- Diare berdarah
- Konstipasi
- Gumoh
Hal di atas biasanya terjadi pada bayi dan anak di bawah 1 tahun.
Bunda Tanggap Alergi Dengan 3K
Berbahaya dan mengganggu ga sih alergi ini? Seperti dijelaskan di atas tergantung gejalanya. Oleh sebab itu penting bagi Kita sebagai orangtua untuk ikuti langkah tepat #BundaTanggapAlergi yaitu dengan cara :
Kenali
Konsultasikan
Kendalikan
Nah, kalau anak Kita alergi, jangan panik, cukup dengan ketiga langkah tersebut insya Allah selanjutnya Kita akan mudah saja menangani Anak Alergi. Terlebih yang paling penting kenali atau cari tahu penyebab alerginya.
Pentingnya Protein Bagi Si Kecil
Seberapa penting protein dapat diketahui dari fungsi protein itu sendiri yang dikutip dari Cooper, Geoffrey M dalam bukunya berjudul The Cell : A Molecular Approach : "Protein adalah salah satu komponen nutrisi seimbang yang berperan untuk pembentukan struktur sel, membantu sel menjalankan fungsinya, dan mengatur banyak fungsi di dalam jaringan tubuh dan organ."Kebayang kan ya jika anak kekurangan nutrisi dari sumber protein? Dampaknya mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu. Tentu saja ini berefek pada masa depannya. Lalu, apa kabar untuk anak yang tidak toleran terhadap susu sapi? Jangan khawatir karena hak anak mendapatkan nutrisi yang merupakan salah satu kebutuhan dasar anak. Para ahli telah menyediakan alternatif solusinya.
Solusi Si Kecil Yang Alergi Susu Sapi
Prof. Dr.dr. Rini Sekartini selaku Konsultan Tumbuh Kembang Anak menjelaskan tentang Status Nutrisi Anak yang resikonya akan merembet pada tumbuh kembang anak. Bagaimana tidak, anak dengan perjalanan tumbuh kembangnya memerlukan nutrisi dari protein yang tinggi seperti susu sapi agar kebutuhan makronutrien dan mikronutriennya tetap terpenuhi.Lalu ketika anak yang dalam masanya membutuhkan nutrisi di atas namun memiliki alergi susu sapi, apakah ada alternatif lain? Yes, tentu saja ada dan itu jatuh pada formula isolat protein kedelai atau soya yang telah difortifikasi. Menurutnya lagi Formula berbasis isolat protein soya adalah alternatif yang aman dan efektif pada anak yang alergi susu pertumbuhan berbahan dasar susu sapi.
Prof. Dr. dr. Rini memaparkan tentang Kondisi Anak Alergi susu sapi |
Bagaimana dengan kandungannya? Apakah sesuai dan layak jadi alternatif?
"Formula dengan isolat protein Soya merupakan nutrisi yang tidak kalah baik bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Sejumlah penilitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, fungsi reproduksi, endokri, imunitas, dan sistem saraf dari anak-anak pengkonsumsi protein susu sapi dengan isolat protein soya tidak berbeda secara signifikan dengan anak yang mengkonsumsi susu sapi." Jelas Prof. Rini ini menjawab kegelisahan Kita sebagai Ibu kan ya Bun?
Sejalan dengan itu Sarihusada berkomitmen untuk terus mengedepankan riset dan inovasi dalam pengembangan produk nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Mengerti akan hal tersebut, Sarihusada menghadirkan inovasi terbarunya dengan meluncurkan SGM Eksplor Advance+ Soya dengan 5 Kebaikan ComplinutriSoy+ yang dibutuhkan Si Kecil yang alergi susu sapi. Yaitu dengan kandungan 100% isolat protein Soya berkualitas, Minyak ikan, Omega 3 & 6, Bebas Laktosa, Sumber Serat serta 13 Vitamin 7 Mineral. Tentu bukan sembarang susu kedelai biasa karena kandungan nutrisinya hampir sama dengan susu sapi.
Launch SGM Advance+ Soya |
Selain itu Sarihusada membantu menyediakan edukasi dan inforasi terkait dengan anak alergi susu sapi dengan melalui kampanye digital #BundaTanggapAlergi dengan #3K da alergianak.com, media sosial, serta tenaga kesehatan seperti bidan maupun dokter spesialis anak. Upaya tersebut berhasil mengedukasi 100juta Bunda. Wow, tentu bukan jumlah yang sedikit ya. Saya sangat apreasiasi sekali akan hal ini. Mengedukasi Bunda artinya memperbaiki masa depan Anak Bangsa. Sehingga anak siap jadi Anak Generasi Maju.
Jadi jelas kan apa dan bagaimana menangani solusi pada anak yang alergi susu sapi? Yuk, jadi bagian #BundaTanggapAlergi! Dan selalu ingat, yang terpenting dari sebuah teori adalah dengan mempraktekkannya ya Bun. Selamat mempersiapkan Anak Generasi Maju, aamiin...
SGM Soya ini memang sangat cocok banget nih ya buat anak yang punya alergi susu sapi
ReplyDeleteWah seru banget nih Mbak acaranya. Memang nih Mbak meskipun anak mempunyai alergi susu sapi, tapi dia juga punya hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik
ReplyDeleteIya nih Mbak, kalau ada muncul seperti merah merah di kulit itu bisa menjadi salah satu tanda anak terkena alergi ya
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih infonya ya mba..
ReplyDelete