Bismillah...
Hai.. Hai... Udah lama ya ga bersua di blog satu ini. Lama-lama lumutan juga ini blog. Pembahasan kali ini tentang kehamilan. Sepertinya memang pembahasan tentang motherhood ga akan ada bosannya ya karena itu yg sedang saya alami. Jadi ngalir aja gitu ceritanya... Oke deh langsung saja ya...
Hamil lagi? Sebenarnya bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi? Respon pertama seorang muslim adalah menyambutnya dengan penuh kesyukuran. Ucapkan masya Allah, barakallah, Alhamdulillah. Karena hamil merupakan hadiah dari Allah..... Dan dikatakan sebagai busyro (kabar gembira) di Al-Quran QS. Al-quran : 39.
Namun, kenyataannya ga semua orang berpikiran sama. Ada saja yg usil berkomentar atau bahkan nyinyir dengan keadaan seseorang. Ketika yg belum dikaruniai anak, mereka bilang ini kehendak Allah, kenapa yg anaknya banyak mereka tidak berpikir hal yg sama? Bukankah tidak ada sesuatu terjadi atas kehendak-Nya? Bahkan daun yg jatuh pun semua dalam kuasa-Nya.
Kira-kira komen kayak gimana sih? Ini dia faktanya dan kamu tak perlu membalas komen mereka, senyumin aja yes... Here we go...
1. Ya Ampun Doyan Amat.
Psssst, manusia dibekali fitrah ketika terlahir ke bumi. Fitrahnya seorang pasangan ya pasti ada saling ketertarikan. Bukankah itu goals sebuah ikatan pernikahan yaitu sakinah, mawadah wa Rahmah. Urusan hamil bukan soal doyan ga doyan bahkan ada yg sekali berhubungan pun langsung jadi.
2. Udah Kayak Kucing
Ehm, kucing sekali brojol bisa lebih dari 1, aku brojolnya cuma 1 doang lho. "kalau aku sih nikah bukan untuk reproduksi doang ya, banyaklah yg harus dikerjakan." Ya itu kan kamu, beda sama orang lain bos. Jangan membuat standar ganda hanya untuk membenarkan pendapatmu sendiri.
3. Kasian amat anaknya masih kecil udah hamil lagi...
Ya atuh bos, yg ngurusin kan saya. Ngapa situ yg repot? Saya aja ke mana-mana dikintilin 3 krucil biasa aja tuh. Karena apa? Anak-anak kompak saling jaga. Coba kalau liat anak-anak kompak dan saling jaga satu sama lain, apa ga kepengen hamil lagi?
Mereka bahkan bahagia luar biasa ketika mendengar Ibunya hamil.
"Umi ga boleh stress ya, umi ga boleh capek-capek, umi kalau mau apa-apa bilang sama aa ya, Ga sabar deh nunggu dede bayi lari, dll.."
See? Tidak perlu dikasihani untuk rasa bernama bahagia.
4. Emang ga KB? Kebobolan mulu.
Komen ini bahkan berasal dari Bidan tempat saya periksa. Langsung, cuuus bulan depannya fixed ganti bidan. Kok ga mikir bisa komen begitu, ketika penghasilannya dari perantara orang hamil.
Ya KB alami sih dan memang dari awal menikah, suami sudah request pengen punya anak banyak. Biar apa? Biar ga sepi rumah? Nggak, lebih dari itu tujuan suami jauuuh melampaui batas, biar bisa saling tarik menarik ketika nanti di surga, aamiin...
5. Hamil lagi biar suaminya ga macem-macem ya?
Duh Gusti, itu yg komen kayak ga punya iman yak. Apakah jika benar tujuan hamil agar suami tak macam-macam lantas langsung bisa hamil? Memangnya siapa saya yg berencana lalu semuanya bisa terwujud dengan sempurna? Kita boleh berencana namun ketetapan adalah hak preogratif Allah...
Kamu pernah mengalaminya?
Inhale...
Exhale...
Hempaskan yuk hempaskan. Karena tidak ada gunanya mendengar komen negatif, yg ada malah merusak suasana hatimu. Mari sambut kehadirannya dengan bahagia. Fokus mendidik mereka setelah kedatangannya. Ya Rabb, bimbinglah kami...
Yup, karena dalam kondisi apapun dirimu, komentar toxic itu akan selalu ada. And that's life.
Untuk para komentator lain kali, jika mulDo'akan saja :
Mudah-mudahan anak ini menjadi penguat pasukan Muhammad SAW.
No comments