Bismillah...
Pandemi mengalihkan dunia anak seutuhnya. Keceriaannya juga terbagi karena memang harus dirumah aja. Jadwal yang biasanya hanya weekend untuk gadget time, jadi banyak nawar dengan dalih bosen dan rengekan.
Akhirnya Emaknya mencari cara, kesukaan anak namun tetap berfaedah. Kalau bisa mengandung unsur kreatifitas. Jadi otak tidak pasif seperti main game dan menonton. Sayang banget kan jika itu terjadi. Alhamdulillah nya, Educourse menawarkan program-program menarik untuk anak-anak.. Saya masukkan Fathan ke kelas coding usia 8 tahun. Dan anaknya masuk di kelas Junior 2E. Waktunya pas saat weekend dimana bertepatan dengan gadget time mereka.
Awalnya saya pikir, adek-adeknya bakalan gangguin, eh ternyat mereka mengerti ketika melihat Fathan menghadap laptop, mereka bilang : Aa, lagi ngezoom. Balik badan, tidak mengganggu kakaknya.
Fathan masih meraba-raba, gap lah ya, tidak pernah belajar coding sama sekali, tiba-tiba harus berkecimpung dengan dunia pemrograman. Walaupun ya masih awalan banget yaitu membuat Game sendiri dengan aplikasi Scratch. Namun, tanpa disangka ternyata daya tangkapnya cepat dan di latihan pertama, kelas pertama pula, Ia langsung penasaran untuk mengulik membuat Game lainnya. Dan voila, Ibunya yang dulu pernah mengenyam pendidikan informatika kalah ternyata dengan Fathan yang baru saja mengikuti kelas pertama kali, wkwk... Duh, disitu Saya merasa bagaikan butiran debu :D.
Saat membuat program semudah drag and drop
Bagan yang warna-warni itu Coding lho
Dulu ketika belajar di bangku kuliah era tahun 2010an. Membuat program artinya bergelut dengan coding, jika satu huruf saja yang salah maka akan terjadi Error. Ya ampun, itu satu huruf saja bisa membuat sistem atau program tak berjalan. Rasanya bagaikan mencari jarum di semak belukar, hihi... Lebay ya? Tidak, memang begitu adanya.
Lain dulu, lain sekarang. Dunia IT melesat dengan segala kemajuannya. Dengan aplikasi Scratch, membuat program semudah Drag and Drop saja, tinggal tarik dan tempel. Betul, tidak salah baca kok. Namun, tentu saja ada perintah atau control yang harus Kita pahami. Di awal lucu deh, untuk penyebutan berbahasa Inggris saja Fathan pengucapannya ga jelas, namun seiring waktu seperti control When Flight Click, Alhamdulillah ia sudah mulai fluence mengucapkan dan menerapkannya ketika membuat Game. Peran ini tentu saja didukung oleh Educourse yang memiliki Guru yang kompeten dan capable di bidangnya. Bahkan untuk sekedar menyapa saja, luar biasa menarik.
Dibimbing oleh Pengajar yang kompeten
Namanya Aziza Syurie Mutiara, S.Kom, biasa dipanggil Miss Zia di kelas. Miss Zia ini selebritinya Kelas Junior 2E. Ia tidak segan menegur jika anak salah atau memberi apresiasi ketika anak benar. Sabarnya jangan ditanya, ketika ada salah satu anak yang ketinggalan, Ia tidak lantas buru-buru meninggalkan, melaikan membimbing anak tersebut sehingga tidak ada lagi yang tertinggal ketika kelas berlangsung.
Selain kompeten, Ia pun memberikan pelatihan secara practice, tidak kebanyakan teori, namun ketika praktek itulah, Miss Zia banyak menjelaskan bahasa Coding yang digunakan ketika membuat Game atau animasi. Sehingga anak mudah memahaminya.
Kegiatan Selama Di Kelas
Fathan mengikuti kelas yang setiap hari Sabtu pagi. Setelah kumpul di kelas virtual, Miss Zia mengarahkan akan membuat Game atau Program apakah hari ini. Temanya sudah ditentukkan, setiap background dan sprite yang dipilih itu sudah melalui kesepakatan bersama. Silahkan mau menggunakan object apa yang penting inti dari Game tersebut terlaksana.
Hari pertama masih mainan kalimat, seperti ketika diklik tanda bendera maka akan muncul percakapan atau bunyi khas dari kucing misal miow, dll... Semakin ke sini, pelatihannya semakin seru dan kemarin itu membuat Game Luar angkasa yang rocketnya jika menyentuh batu maka akan game over. Masih belum selesai sih namun segitu saja sudah membuat anak excited dan tak sabar menunggu minggu depan untuk pertemuan selanjutnya. Karena Miss Zia janji akan menyelesaikannya minggu depan, semoga bisa Well Done semua ya Gamenya sesuai yang diinginkan.
Sekilas tentang Educourse
Yang Saya tangkap dari perkenalan selama mendampingi Fathan dalam 5 kali pelatihan Educourse ini yaitu jawaban tepat untuk anak-anak memiliki skill selama pandemi ini. Karena kan anak-anak banyak sekali waktu luangnya ya, masih Belajar Dari Rumah selama pandemi. Nah, Educourse bisa menjembatani agar anak-anak tidak Gabut selama di rumah saja.
Educourse adalah sebuah platform pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic), AI dan AR yang menyediakan ribuan kursus untuk pengalaman belajar yang lebih baik.
Keunggulan Educourse :
- Metode yang mudah dan unik. Menggunakan kurikulum STEAM yang merupakan metode terbaik dunia.
- Menggunakan pembelajaran campuran dan didukung oleh Teknologi AR dan AI
- Harga terjangkau. Menggunakan transparansi harga berdasarkan kebutuhan konsumen
Jika Anda berpikir untuk memiliki skill maka Educourse salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan anda. Dari mulai kelas anak-anak, remaja sampai dewasa ada semua. Dari skill coding sampai kemampuan bahasa asing tersedia di sini. Lalu, bagaimana dengan cost-nya? Sangat worth-it dengan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan. 1 kelas hanya berisi 10 orang saja. Jadi cukup eksklusif untuk standar kelas ya.
Seperti Fathan, di kelasnya tidak lebih dari 10 murid juga. Jadi gampang kenal, mudah hafal dan tentu saja kondusif walaupun pembelajaran dilakukan dengan cara virtual. Per sesi hanya 1 jam namun ilmunya daging dan langsung bisa diparktikan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Menteri pendidikan yaitu Pak Nadiem bahwa ada 3 bahasa wajib yang harus anak-anak kuasai di masa depan yaitu
- Bahasa Inggris
- Bahasa Mesin (Coding)
- Bahasa Data (membaca data statistik)
Jadi sudah siapkah anak-anak Kita menghadapi tantangan zaman? Yes, selama kita membekalinya dan mempersiapkannya dengan ilmu yang mumpuni. Sudah saatnya menciptakan bukan lagi hanya sebagai pengguna. Karena dalam daya cipta tersebut akan merangsang anak-anak untuk melatih kreatifitas dan imajinasi.
Wah menarik banget, bener banget sejak pandemi si kecil lebih suka mainin hp lihat youtube dengan alasan bosan gak ada teman dan yang lainnya, kalau belajar coding pasti berfaedah banget selain main game anak juga bisa membuat game.
ReplyDeleteSejak pandemi sering banget adik tuh cuma rebahan sambil main hp, kalau udah gitu berbagai game didownload semua. Rugi banget dan buat dia selalu kecanduan, kayaknya kalau belajar coding bisa bermanfaat buat dia.
ReplyDeleteCoding memang menarik banget meski sulit dan rumit, daripada kecanduan bermain game lebih baik belajar buat game sendiri yang lebih asyik dan berguna.
ReplyDeleteDulu belajar coding saat di SMA itu pun karena ada ekstranya, sekarang mudah banget dengan educourse bisa dilakukan sejak dini pula.
ReplyDeleteEducourse jadi solusi banget untuk belajar coding apalagi untuk anak yang suka dan candu-candunya ngegame. Membuat game bisa mengasah kreativitas dan banyak hal berguna lainnya.
ReplyDelete